JAKARTA (HR)- Bambang Mustari Sadino atau yang akrab disapa Bob Sadino, merupakan seorang pengusaha nyentrik dengan gayanya yang santai. Ia pun kerap menjadi inspirasi dan ikon bisnis bagi para pengusaha muda di Indonesia.
Ada satu falsafah bisnis ala Bob Sadino yang saat ini masih banyak digunakan para pelaku bisnis di Tanah Air. Yakni, bisnis atau wirausaha adalah sesuatu yang dilaksanakan, bukan dibicarakan atau didiskusikan.
Setidaknya, itulah ilmu yang ia dapatkan dari jalanan. Falsafah ini juga banyak dianut para pebinisnis di Tanah Air.
Menurut Bob, usaha harus dilakoni dengan kesenangan, bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Salah satu ciri khas lain Bob Sadino atau sering dipanggil Om Bob, adalah selalu nyentrik saat tampil di publik. Seperti saat tampil di media cetak ataupun elektronik hanya memakai kaos dan celana pendek. Kadang-kadang dilengkapi dengan topi koboi. Sangat berbeda dengan dandanan pengusaha pada umumnya yang lebih formal dengan memakai kemeja dan celana panjang kain. Namun, hal tersebutlah yang membuat Om Bob lebih gampang dikenali publik.
Tapi, pengusaha nyentrik itu kini telah tiada. Bob Sadino wafat di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (19/1) pukul 18.05 WIB. Keponakan Bob Sadino, Ira Pulungan mengatakan, almarhum meninggal karena mengalami komplikasi.
Sebelumnya, Om Bob sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu. Hingga pada akhirnya, pengusaha berusia 82 tahun itu menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Pondok Indah.
"Bob Sadino meninggal pukul 18.05 di rumah sakit Pondok Indah, ia mengalami komplikasi," kata Ira di kediaman Bob Sadino, Cirendeu Raya, Jakarta Selatan.
Om Bob meninggalkan dua putri dan empat cucu. Rencananya, Bob Sadino akan dimakamkan setelah Salat Zuhur di Taman Pemakaman Jeruk Purut, Selasa (20/1). Ira mengatakan Taman Pemakaman Jeruk Purut dipilih karena merupakan permintaan terakhir dari Bob Sadino.
"Seluruh keluarga Bob Sadino dimakamkan di sana, ia pun meminta untuk di makamkan di Jeruk Purut." ujar Ira.
Bob Sadino dilahirkan di Tanjung Karang, Lampung pada 9 Maret 1933. Om Bob memiliki bisnis di bidang pangan dan peternakan serta memiliki jaringan usaha Kemfood dan Kemchick yaitu rumah makan yang berada di daerah Kemang yang khusus melayani orang-orang asing.
Kerja KEras
Om Bob berasal dari keluarga yang cukup berada. Ia terlahir sebagai bungsu dari lima bersaudara. Ketika berumur 19 tahun Om Bob ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Ia pun mewariskan seluruh peninggalan orang tuanya. Hal itu disebabkan saudara kandungnya yang lain, sudah dianggap hidup mapan.
Namun, kehidupannya bukan berarti mudah. Sebab, Bob harus kerja keras untuk mencapai kesuksesannya. Bob sempat "terdampar" di Belanda selama lebih kurang 9 tahun dan bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lylod yang memiliki kantor di kota Amsterdam, Belanda, dan Hamburg, Jerman. Setelah itu, Bob keluar dari perusahaan dan memasuki bisnis sewa mobil. Mobil yang dia sewakan adalah Mercedes miliknya sendiri, dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Dalam perjalanannya, Bob mengalami kecelakaan dan mobil yang dia punyai pun rusak.
Bob kemudian banting setir menjadi kuli bangunan dengan upah harian. Saat itu, dia juga mulai tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Bob menjadi orang pertama yang mengenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Tak hanya berkutat dengan telur dan ayam, Bob Sadino juga memasuki bisnis sayuran dan penjualan makanan.
Kabar tentang meninggalnya Bob Sadino, telah diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla. JK juga mendoakan semoga almarhum husnul khotimah.
"Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun. Turut berbelasungkawa atas wafatnya H Bob Sadino, semoga Khusnul Khotimah dan keluarga diberi ketabahan," kata wapres melalui akun twitter @PAK_JK di Jakarta, Senin. (bbs, kom, rol, sis)