Mina (HR)-Kabar duka kembali datang dari tanah suci, diinformasikan satu orang jamaah asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) atas nama Bahari Kanso Boka umur 73 tahun wafat di Mina.
Jamaah yang tergabung dalam Kloter 3 BTH ini wafat, di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah akibat gangguan.
1 Jamaah
pernafasan yang dideritanya sudah akut. Demikian disampaikan tim petugas kesehatan Kloter 3, Priyono BTH, Sabtu (26/9) di Mina.
Dijelaskannya, mayoritas jamaah yang banyak wafat di Arafah, Muzdalifah dan Mina akibat faktor cuaca yang cukup ekstrim. Ditambah faktor umur dan kondisi fisik jamaah yang udzur.
"Untuk itu, kami berharap pihak keluarga atau ahli waris sabar dan tabah menerima cobaan ini. Dan almarhum semoga menjadi haji mabrur dan husnul khotimah," harapnya.
Nafar Tsani
Sejak pagi, tenda-tenda jamaah haji di Mina sudah banyak yang kosong ditinggalkan penghuninya menuju kota Makkah, karena sebagian besar jamaah haji mengambil nafar awal.
Mobil mobil yang akan membawa mereka tampak berjajar di sepanjang maktab yang akan berangkat. Sambil menunggu kemerangkatan jamaah haji ada yang berbelanja sebagai oleh oleh bila tiba di tanah air.
Jamaah dari propinsi Riau lebih banyak memilih nafar tsani.
Dalam Ibadah haji, ada dua cara yang harus dipilih untuk merampungkan ritual ibadah haji, nafar awal atau nafar tsani.
Keduanya, boleh dilakukan oleh jamaah haji dan tidak berdosa. Perbedaannya hanya terletak pada waktu pelaksanaannya. Untuk nafar awal, mereka harus menyelesaikan lontar tiga jumrah sebelum Maghrib pada tanggal 12 Dzulhijjah.
Kalau kelewat sampai Maghrib atau Isya, mereka harus menyempurnakan menjadi Nafar Tsani.
Nafar dalam bahasa dapat diartikan rombongan atau gelombang keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina. Nafar awal dimana jamaah haji telah menyelesaikan semua kewajiban hajinya di Mina sampai hari kedua tasyriq (12 dzulhijjah ).
Sedangkan nafar tsani diharuskan bermalam lagi di Mina dan melontar jamrah pada esok harinya (13 dzulhijjah) baru kemudian meninggalkan Mina. Di Makkah melakukan tawaf ifadhah dan tawaf wada.
Untuk proses berikutnya, setelah menyelesaikan salah satu dari dua nafar tersebut, jamaah haji gelombang pertama mulai mempersiapkan kepulangan dari Makkah melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah
Sedangkan, jamaah haji gelombang kedua akan berangkat ke Madinah untuk menjalani Shalat Arbain di Masjid Nabawi. Rata-rata, mereka menetap sembilan hari selama di pemondokan di Madinah.
Selanjutnya, bertahap diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Jeddah maupun Bandara Internasional Pangeran Abdullah bin Abdulaziz, Madinah.***