MINA (HR)-Pascamusibah di lokasi Jamarat Mina, Kamis (24/9), masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya, ada sebanyak 225 jamaah haji asal Indonesia, yang belum kunjung kembali ke tendanya, alias hilang. Sejauh ini, bisa dipastikan JH Indonesia yang hilang tersebut tidak ada yang berasal dari Riau.
Sementara itu, korban jiwa akibat musibah Mina, juga terus bertambah. Hingga Jumat kemarin, angkanya sudah mencapai 753 orang dan 805 lainnya mengalami luka-luka. Dari jumlah itu, tidak ada penambahan korban jiwa dari JH Indonesia, yakni sebanyak tiga orang. Sedangkan korban luka-luka tercatat sebanyak enam orang. Tidak satu pun dari mereka yang berasal dari Riau.
Hingga Jumat (25/9), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, masih terus menelusuri rumah sakit, pemondokan dan Masjidil Haram, untuk mencari jamaah yang hilang tersebut.
Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, ratusan jamaah yang belum kembali ke tenda di Mina itu berasal dari tiga kelompok terbang (Kloter). Lebih lanjut ia merincikan, 14 orang berasal dari Kloter BTH 14 Embarkasi Batam, 19 orang dari Kloter SUB 48 Embarkasi Surabaya dan 192 orang dari Kloter JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
"Ketiga kloter ini maktabnya bertempat di Mina Jadid. Kloter BTH 14 tinggal di Maktab 1 Mina, SUB 48 tinggal di Maktab 2 Mina, dan JKS 61 tinggal di Maktab 7 Mina," terang Arsyad.
Arsyad menyatakan, PPIH Arab Saudi terus berupaya mencari para jamaah yang hilang setelah peristiwa di Jalan 204. Langkah pertama yang dilakukan, yaitu menginventarisir data jemaah dari para ketua kloter yang pada waktu tersebut diduga melintas di sekitar tempat kejadian.
PPIH Arab Saudi juga melakukan penyisiran jamaah yang dirawat di seluruh rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi di Kota Makkah. Dia menambahkan, rumah sakit yang disisir seperti RS Al Noor, RS King Abdullah, dan RS Jizrul Mina.
Arsyad menuturkan, PPIH Arab Saudi juga mengerahkan petugas pengamanan untuk mencari di semua pemondokan dan Sektor Khusus untuk mengecek di Masjidil Haram. Sebab, ada kemungkinan jamaah yang belum kembali ke tenda di Mina karena pulang ke pemondokan.
Pulang ke Pemondokan
Dia menuturkan, ada kemungkinan para jamaah tersebut memilih pulang ke pemondokan. Sebab, lokasi tenda di Mina Jadid lebih jauh ke Jamarat daripada pemondokan mereka. Untuk gambaran, jarak dari pemondokan ke jamarat sekitar tiga sampai empat kilometer. Sedangkan jarak dari tenda di Mina Jadid ke Jamarat mencapai tujuh kilometer.
Jika hendak mabit atau menginap, maka jamaah akan menginap di pelataran Jamarat. Setiap malam ketika rangkaian ibadah haji di Mina, banyak jamaah yang memutuskan menginap di Jamarat. "Kemungkinan lainnya, mereka tersesat," kata Arsyad.
753 Wafat
Sementara itu, korban meninggal akibat musibah Mina, hingga Jumat kemarin terus bertambah. Dari sebanyak 717 orang pada Kamis kemarin, angka itu terus bertambah menjadi 753 orang. Sedangkan korban luka-luka berjumlah 805 orang.
Menurut Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, keenam korban luka-luka yang masih dirawat adalah Zulaiha Alam dari kloter BTH 14 yang dirawat RSAS Jizrul Mina, Ubaid bin Komaruddin dari kloter JKS 61 di RSAS Jizrul Mina, Ending bin Rukanda dari kloter JKS 61 di RSAS Jizrul Mina, Arninda Idris dari kloter BTH 14 di RSAS King Abdullah, Fadillah Nurdin dari kloter BTH 14 di Klinik 107 Makkah dan Yusniar Abdul Malik dari kloter MES 7 dirawat di RSAS Al Nur.
Sedangkan korban jiwa adalah Hamid Atwitarji asal Surabaya, Syaisiyah Syahril Abdul Gafar asal Batam dan seorang JH laki-laki yang belum diketahui identitasnya. Diperkirakan pria ini berasal dari Probolinggo, Jawa Timur.
1 JH PEkanbaru Wafat
Sementara itu, kabar duka kembali datang dari Tanah Suci. Salah seorang JH asal Pekanbaru, Oloan Lubis Bin Abu Hasym Lubis (63), wafat di Makkah. Menurut informasi, almarhum meninggal karena menderita sakit gula darah dan rencananya akan dimakamkan di Makkah.
Hal itu dibenarkan Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru Edwar S Umar. Dikatakan, JH Pekanbaru tersebut meninggal Kamis (24/9) sekitar pukul 09.05 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar pukul 13.05 WIB.
Almarhum tercatat sebagai anggota Kloter 20 BTH dan tinggal di Jalan Sidodadi No 14 Tangkerang Utara, Bukit Raya, Pekanbaru.***