PEKANBARU (HR)-Polresta Pekanbaru kembali melakukan koordinasi dengan TNI AU guna mendalami dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus pemukulan yang dialami anggota DPRD Riau Sugeng Pranoto. Saat ini, dua pelaku pemukulan yang merupakan oknum TNI AU juga sudah diperiksa oleh pihak POM AU.
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Polisi Hariwiyawan Harun saat dikonfirmasi, Senin (19/1). Menurutnya, koordinasi itu dilakukan untuk mengetahui benar atau tidaknya kedua pelaku adalah suruhan dari Azizah, seorang staf di DPRD Kota Pekanbaru.
"Kita datang ke sana (POM AU) untuk koordinasi lagi dan mendalami apakah benar mereka (pelaku) disuruh oleh Azizah. Namun dari keterangan salah satu pelaku yang diperiksa yakni Ro, pemukulan itu dilakukan secara spontan dan bukan atas suruhan siapa pun," kata Hariwiyawan.
Ia menjelaskan, Ro tersebut juga masih memiliki hubungan saudara dengan Azizah. Sementara satu pelaku lagi Ag, saat kejadian tidak ikut memukul dan hanya mencoba melerai.
"Ro ini masih ada hubungan saudara dengan Azizah. Dia spontan melakukannya (pemukulan), bukan karena disuruh. Mungkin niatnya mau membela, apalagi korban memiliki masalah bisnis dengan Azizah," imbuhnya.
Untuk Azizah sendiri, sambungnya, selain akan diperiksa di POM TNI AU, pihaknya juga sudah melayangkan surat panggilan kepada yang bersangkutan untuk memintai keterangan dan memastikan ada tidaknya tindak pidana lain di luar keterlibatan oknum TNI AU. Jika nantinya hal itu ditemukan, maka status penyelidikan tentu bisa dinaikkan menjadi penyidikan.
"Tapi hingga saat ini dugaan tindak pidana itu belum ditemukan. Azizah akan diperiksa sebagai saksi. Semua saksi yang sudah diperiksa berjumlah 5 orang," tandasnya.***