RENGAT(HR)-Dinas Pendidikan kabupaten Indragiri Hulu, terpaksa harus menunda ujian mid semeseter bagi siswa, karena memang kondisi yang tak memungkinkan, ulah kabut asap kembali terjadi.
Dipaparkan, tak satu sekolah pun yang mencapai target sesuai kurikulum, karena sudah tiga minggu lebih siswa diliburkan dan proses belajar mandiri di rumah tentunya diyakini tidak akan maksimal. Menurut Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Pendidikan (Disdik) Inhu di Kecamatan Lirik Malik, hampir tiga pekan siswa diliburkan. Kondisi ini tentunya mengakibatkan sejumlah program Diknas tertunda, salah satunya ujian mid semester.
"Harusnya bulan ini jadwalnya mid semester, namun harus tertunda dikarenakan kondisi asap yang semakin tebal," ucapnya, Jumat (25/9). Menurut Malik, jika saat ini ujian mid semester dipaksakan yang menjadi kekhawatiran siswa tidak mengerti apa yang akan diisi pada lembar jawaban. Ia mengatakan, jika hal ini tak segera ditangani, maka akan menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap pendidikan. Satu diantaranya yang menjadi perhatian tidak tercapainya target kurikulum.
"Sebelumnya guru juga sudah menentukan rencana pengajaran, namun rencana pengajaran itu nantinya menjadi tertunda akibat kondisi saat ini, inilah yang menjadi kekhawatiran kita," ucapnya. Meski begitu, ia berpesan, guru harus terus ke sekolah guna mengisi absen sebagai bentuk penilaian dalam sertifikasi. Ia juga berharap, kiranya pemerintah bisa segera menanggulangi bencana asap saat ini, agar program pendidikan bisa terus dilanjutkan.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Inhu Yohanes Drajad, saat ini jarak pandang di Inhu hampir merata, mencapai 50 meter. Kondisi ini berpengaruh terhadap aktifitas warga. Ia menjelaskan, bila melihat data pemantauan titik api satelit, Inhu saat ini terdapat tujuh titik api. Menurut data terbaru, wilayah Sumatera, titik api mencapai 1.805 dan di Provinsi Riau terdapat 21 titik api. (eka)