PEKANBARU (HR)-Lima belas pelatih cabang olahraga di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Dinas Pemuda dan Olahraga Riau dipanggil untuk mempertanggungjawabkan hasil yang diraihnya di Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2016 di Jawa Barat.
"Kita akan panggil semua pelatih di PPLP Riau, Jumat (hari ini, red). Mereka harus menjelaskan evaluasi terhadap hasil yang mereka raih di Popnas 2015 Jabar lalu. Seperti diketahui, hampir semua cabor gagal merealisasikan targetnya," ujar Kepala UPT Dispora Riau, Kaifi Azmi kepada Haluan Riau, Rabu (23/9) lalu di Pekanbaru.
Pada Popnas 2015 Jabar lalu, Riau hanya mampu meraih delapan emas, 16 perak dan 15 perunggu. Dengan hasil itu, Riau melorot ke posisi ke-7. Padahal pada Popnas 2011 di Riau, Riau sukses menempati posisi ke-3 dengan 30 emas, 27 perak dan 24 perunggu. Kemudian di Popnas 2013 di Jakarta, Riau melorot ke posisi ke-6 dengan 10 emas, 12 perak dan 18 perunggu. Pada Popnas 2015 Jabar, posisi Riau makin melorot ke posisi 7 dengan koleksi 8 emas, 16 perak dan 15 perunggu.
"saya melihat disini ada penurunan prestasi dari Popnas ke Popnas. Untuk itu, kita akan lakukan evaluasi menyeluruh. Tahap awal, kita akan minta pertanggungjawaban pelatih dalam bentuk evaluasi di Popnas 2015 lalu," kata Kaifi.
Pada setiap Popnas, Riau hampir selalu mengandalkan atlet yang bernaung di PPLP Riau. Hanya sebagian kecil saja yang ditarik dari luar karena tidak memiliki PPLP seperti voli, tenis meja, basket dan voli pasir. Selebihnya mengandalkan atlet PPLP.
Lima belas cabor yang ada di PPLP Riau saat ini adalah, atletik, angkat besi, dayung, gulat, judo, karate, panahan, pencak silat, renang, senam, sepakbola, sepaktakraw, taekwondo, tinju dan tenis lapangan.
"Dari 15 cabor itu ada beberapa cabor yang sama sekali gagal memperoleh medali yaitu judo, taekwondo dan tinju di Popnas. Malahan tenis lapangan tidak lolos. Jadi kita akan evaluasi. Bisa jadi mereka akan kita degradasi karena gagal," tegasnya. (pep)