Jakarta (HR)-Presiden Joko Widodo meminta Bappenas dan Kementerian Perhubungan segera menindaklanjuti proyek mass rapid transit (MRT) koridor selatan-utara tahap kedua yakni Bundaran Hotel Indonesia - Kampung Bandan.
"Saya nitip ke Bappenas dan Menteri Perhubungan ditindaklanjuti progres selanjutnya yang dari HI-Kampung Bandan," kata Presiden saat peresmian dimulainya pengoperasian mesin bor bawah tanah proyek MRT di kawasan Patung Pemuda, Jakarta Selatan, Senin.
Presiden juga berharap untuk proyek MRT koridor timur-barat yakni Cikarang - Balaraja juga segera ditindaklanjuti agar tidak terlambat sehingga tidak menimbulkan biaya yang mahal.
"Yang penting hitungannya dipaparkan, kemudian anggarannya dari mana, itu yang perlu di-meeting-kan," kata Presiden.
Jokowi juga mengatakan bahwa proyek MRT itu sudah ditunggu sejak 26 tahun lalu sehingga wajar masyarakat tidak sabar menunggu selesainya proyek ini.
Presiden juga mengungkapkan hingga saat ini proyek MRT tahap kedua belum dipaparkan kepada dirinya.
"Kalau sudah disampaikan nanti akan saya setujui," katanya saat ditanya wartawan.
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami juga berkomitmen untuk membangun MRT koridor timur-barat yang direncanakan menghubungkan Cikarang hingga Balaraja sepanjang 87 KM.
Terkait masalah proyek MRT ini, Dono meminta pemerintah menyelesaikan masalah anggaran yang mencapai 1,5 dolar AS untuk koridor selatan-utara tahap satu yakni Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia yang berasal dari dana hibah dan dana pinjaman dari pemerintah pusat kepada Pemprov DKI Jakarta.
"Kami mohon dapat menyelesaikan perjanjian pinjaman guna menyelesaikan proyek ini, karena kami sangat membutuhkan dana dalam menyelesaikan proyek MRT Lebak Bulus-HI dapat diselesaikan tepat waktu akhir 2018.
Dono berharap kelancaran anggaran yang dibutuhkan ini dapat memicu pengerjaan proyek MRT fase kedua yang diperkirakan selesai 2020 dan koridor timur-barat diperkirakan selesai 2025. (ant/rio)