JAKARTA (HR)- PT Pertamina (persero) diminta untuk membuat 'tabungan'. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Pasalnya, harga minyak dunia yang tidak pasti bakal mempengaruhi harga jual BBM.
Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, keuntungan yang diperoleh Pertamina ketika harga minyak dunia anjlok, bisa disimpan dalam tabungan.
Sebaliknya, dengan tabungan tersebut, Pertamina bisa menutupi kerugian ketika harga minyak dunia tiba-tiba melonjak.
"Pemerintah harus pintar atur bagaimana posisi ini. Misalnya, saat harga minyak rendah, maka pemerintah harus saving sebagai dana," ujarnya di Gedung Dewan Pers, Minggu (20/9).
Lebih lanjut dia menjelaskan, kelebihan dana tersebut sebaiknya tidak masuk ke APBN tetapi dikelola oleh PT Pertamina (Persero)."Saya rasa ini penting dan harus transparan. Kita bisa tahu saving dari Pertamina," imbuh Destry.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Pertamina Wisnuuntoro membenarkan adanya rencana pemerintah membuat saving Pertamina.
Wisnu menjelaskan, pemerintah memang tengah mewacanakan adanya dana stabilisasi minyak untuk menjadi tabungan pemerintah saat harga minyak dunia turun.
"Makanya pas naik kita harapkan akan turun dan dapat saving. Nunggu akhir tahun akan ada regulasi secara menyeluruh," tukasnya.(rol/ivi)