DUMAI (HR) - Kepala UPT Terminal Barang pada Dinas Perhubungan Kota Dumai, Indra Syahputra, Sabtu (19/9), meluruskan kabar penyeba turunnya penerimaan PAD belakangan ini.
"Ada beberapa faktor yang membuat penerimaan PAD ini menurun. Salah satunya adalah dampak belum stabilnya perekonomian di Indonesia dan berimbas pada Kota Dumai," kata Indra, saat berbincang-bincang.
Dijelaskannya, saat ini kondisi jumlah ekspor CPO di Kota Dumai sendiri mengalami penurunan, secara tidak langsung jumlah armada truk tangki pengangkut CPO sendiri menurun. Hal ini yang membuat retribusi di Terminal Barang ikut menurun.
"Jadi, jangan diasumsikan menurunnya retribusi itu karena faktor kebocoran. Kita harus menelaah lebih dalam lagi tentang apa yang terjadi sebenarnya. Saya harapkan seluruh masyarakat juga ikut bersama-sama mendukung tercapainya PAD," ucap Indra Syahputra.
Ditegaskan Indra, untuk mencapai target seperti yang diharapkan itu pihaknya sudah menerapkan sistem cukup ketat di UPT Terminal Barang. Salah satunya adalah, merubah sistem konvesional serta menurunkan petugas untuk melakukan evaluasi disetiap pos-pos.
"Saya berupaya menciptakan sistem IT dan menurunkan petugas khusus agar pendapatan diperoleh secara maksimal dengan meminimalisir kemungkinan kebocoran PAD, sehingga pencapaian pada tahun 2015 ini dengan target Rp18 miliar bisa diperoleh," ucapnya.
Ditambahkannya, sistem IT yang akan di bangun seperti Gapura, Brial Gate dan lain sebagainya sehingga pada APBD 2015 ini UPT mengusulkan anggaran Rp1 miliar, namun belum diakomodir, diharapkan pada APBD-P 2015 mendatang usulan tersebut bisa terealisasi.
Tahun sebelumnya target PAD dari terminal barang sebesar Rp22 miliar, namun angka itu menurutnya sangat tidak rasional mengingat pencapaian yang diperoleh dengan target demikian tidak pernah tercapai.
Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana yang berupa pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan. Jika menginginkan hasil maksimal, hendaknya seluruh fasilitasi dengan pelayanan yang maksimal juga harus dilakukan, tapi menurutnya semua itu tidak mendapat dukungan.
Lanjutkan, saat ini pihaknya tengah menyusun program rencana dalam upaya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan kualitas Terminal Barang yang saat ini menyandang kategori tipe A.
"Saya mewacanakan agar ke depannya kita dapat memiliki fasilitas sarana prasarana memadai seperti adanya bengkel, ATM dan lain sebagainya seperti pangkas rambut misalkan sehingga para supir yang masuk ke terminal barang mendapatkan pelayanan maksimal," paparnya.
Sementara, untuk membangun sarana dan prasana, lanjut Indra, Pemko Dumai melalui Dinas Perhubungan tentunya membutuhkan dana dari APBD dan APBN untuk menunjang pembangunan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dia berharap seluruh usulan itu bisa diakomodir.
"Ketersediaan lahan di Terminal Barang saat ini masih sangat memadai kendati dibangun SPBU dalam kawasan Terminal Barang. Oleh sebab itu, saya mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk menggenjot PAD di sini," ucapnya.
Indra juga menyayangkan kabar yang berhembus tersebut. Pasalnya, secara tidak langsung kabar itu akan menjadi mudah Pemerintah Pusat mengambil alih operasional UPT Terminal Barang pada Dinas Perhubungan Kota Dumai.
"Seharusnya kita bisa mengemas jangan sampai menimbulkan kabar yang dapat mempengaruhi Pusat segera mengambil alih Terminal Barang. Oleh karena itu, saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk bisa mendukung segala upaya yang tengah dilakukan UPT Terminal Barang," ajaknya. (zul)