Dumai (HR)- Pasca ditemukannya ratusan warga terserang demam berdarah dengeu, Dinas Kesehatan Kota Dumai menyebutkan ada tiga kecamatan ditetapkan sebagai kawasan endemis demam berdarah karena mendominasi jumlah kasus penularan dibanding daerah lain.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Faisal di Dumai, mengimbau warga yang berdomisili di tiga kecamatan tersebut, yaitu Dumai Barat, Dumai Timur dan Dumai Selatan agar waspada dengan penularan demam berdarah.
"Sepanjang 2015 ini, tercatat sebanyak 168 kasus demam berdarah dan diharapkan warga di kecamatan endemis untuk waspada dan menjaga kebersihan lingkungan," katanya kepada pers.
Menurutnya, faktor utama demam berdarah adalah nyamuk aedes aegypti yang berkembang biak di tempat penampungan air jernih dan tawar seperti bak mandi, drum penampung air, kaleng bekas dan lainnya.
Agar terhindar dari demam berdarah, selain dengan pola hidup bersih dan sehat, warga diharapkan juga melakukan upaya memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dengan menutup, menguras dan mengubur wadah penampung air.
"Program 3M merupakan cara yang efektif dan efisien mencegah penyebaran demam berdarah dengan memberantas sarang nyamuk aedes aegypti," jelasnya.
Dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah ini, Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus meminta lurah dan rukun tetangga untuk aktif melibatkan warga membersihkan lingkungan sekitar.
Disebutkan dia, demam berdarah hingga kini masih jadi persoalan utama kesehatan masyarakat karena bisa menyerang semua usia dan penyakit menular akibat gigitan nyamuk.
"Pemerintah mencanangkan kegiatan serentak tabur bubuk abate di rumah masyarakat, dan diharapkan melalui aksi nyata ini kita bisa melakukan pencegahan penularan demam berdarah," harap Kadis.***