TEMBILAHAN (HR)-Mencegah kebakaran hutan dan lahan di perkebunan masyarakat, PT Bhumireksa Nusa Sejati melakukan kerja sama dengan Universitas Riau, menerapkan program pencegahan kebakaran berbasis desa kepada masyarakat kelompok tani yang ada di Kecamatan Pelangiran dan Kecamatan Keteman, Kamis (17/9).
Acara yang ditaja PT Bhumireksa Nusa Sejati (BNS) ini dihadiri Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Indragiri Hilir (Inhil).
Darusssalam, Camat Pelangiran Sutarno Wandoyo, unsur Upika Pelangiran Inasanti Susanto, Head Corporate Communication dan jajaran direksi PT BNS, tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Riau (UR) dan para kepala desa se-Kecamatan Pelangiran serta tokoh masyarakat.
Camat Pelangiran Sutarno Wandoyo, menyampaikan program yang digagas PT BNS dan Universitas Riau (UR) ini telah mampu menekan jumlah titik api di Kecamatan Pelangiran, dibandingkan tahun lalu. "Kami bersama PT BNS dan UR kontinyu melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Alhamdulillah, mampu membuat temuan titik api menurun drastis," sebutnya.
Presiden Direktur Minamas Plantation Mohd Ghozali Yahya, seperti disampaikan I Putu Hendra selaku Manajer PT BRS, mengungkapkan PT BNS dalam upaya menekan kebakaran lahan dengan cara meningkatkan kapasitas swadaya masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit. "Kami telah melibatkan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani sebagai bagian Masyarakat Peduli Api di sekitar operasional perusahaan dalam menekan pembukaan lahan dengan cara membakar atau zero burning. Mereka kami berikan pendampingan selama 6 enam bekerjasama dengan Universitas Riau sejak Maret 2015 lalu," jelasnya. (mg4)