Jakarta (HR)-Pada era kepemimpinan mantan Menteri Keuangan Ali Wardhana, kebijakan pelemahan rupiah atau devaluasi malah sengaja dikeluarkan pemerintah.
Ekonom Christianto Wibisono menyatakan bahwa pria yang menjabat sebagai Menteri Keuangan selama tiga periode, 1968-1983, itu merupakan sosok pemberani yang tak gentar dalam mengeluarkan kebijakan devaluasi. “Beliau adalah Menteri Keuangan terlama dengan tiga kali kebijakan devaluasi,” ujar Christianto saat dihubungi Tempo, Senin malam, (14/9).
Menurut Christianto, kebijakan devaluasi tersebut dikeluarkan Ali Wardhana pada 1970, 1971, dan 1978. Pada 1983-1988, Ali Wardhana yang didapuk menjadi Menteri Koordinator Ekonomi, Industri, dan Pengawasan Pembangunan pun mendukung kebijakan devaluasi yang dikeluarkan Menteri Keuangan saat itu, Radius Prawiro. Kebijakan devaluasi tersebut dilakukan sebanyak dua kali pada 1983 dan juga 1986.
Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga meyatakan Ali Wardhana merupakan sosok yang maju dalam setiap pemikirannya.
Chatib pun menilai Ali Wardhana berani mengambil keputusan dengan mengeluarkan kebijakan devaluasi dan menjadi menteri dengan kebijakan devaluasi terbanyak di Indonesia. “Saya banyak belajar dari beliau,” kata Chatib.
Pada era Ali Wardhana, kebijakan devaluasi memang sengaja dilakukan agar dapat menstimulus tingkat ekspor sehingga pendapatan nasional meningkat. Dengan dilakukannya kebijakan ini, impor juga dapat dikurangi sehingga produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk luar negeri.(tem/rio)