Pers juga dianggap sama dengan peran Ulama, yang berfungsi sebagai suluh atau obor untuk mencapai cita-cita bangsa dan negara. Peran Pers menjadi kekuatan ke empat dalam tatanan berbangsa dan bernegara sudah lama dibuktikan.
Untuk itu peran Pers sangat dibutuhkan dalam rangka membangun manusia seutuhnya. Sehingga Pers menjadi mitra strategis dari pemerintah dan juga bagi seluruh masyarakat itu sendiri.
Hal ini dipaparkan Edy Kusdarwanto dalam pertemuan dengan para wartawan yang bertugas di Kepulauan Meranti, dengan judul coffe morning itu.
Dalam kesempatan itu Edy mengakui pertemuan itu tidak ada secara kebetulan, melainkan adalah kehendak Allah.
“Untuk itu kita dasari pertemuan ini dengan dasar cinta. Cinta bagi daerah dan cinta bagi masyarakat serta cinta di antara kita sesama selaku umat Tuhan,”sebut Edy, yang didampingi Kabag Humas Ery Suhairi Senin pagi kemarin, bertempat di aula kantor Bupati Kepulauan Meranti.
Menurut Edy, tanpa dilandasi kecintaannya terhadap rekan-rekan Pers, beliau tak mungkin melaksanakan kegiatan tersebut. “Saya sangat cinta terhadap rekan-rekan Pers," ungkapnya seraya mengaku beliau juga pernah menjadi jurnalistik di Solo Jawa Tengah.
Diakuinya, dirinya sangat mendukung perkembangan Pers di Meranti. Olah karena itu tidak akan menutup diri terhadap tugas wartawan.
Bupati juga mengajak Pers melalui tulisan untuk merubah stikma yang selama ini terpatri di daerah pesisir sebagai daerah miskin, nelayan yang tidak bisa berubah dan serba terbelakang.
Disisi lain, berharap organisasi profesi yang ada semakin mempererat sesama wartawan, bukan justru menjadi sekat.
Perbedaan adalah menjadi sebuah kekuatan dan keidahan yang diciptakan oleh yang Maha Kuasa. Untuk itu setiap perbedaan yang ada harus kita maqnai menjadi sebuah kekayaan dalam rangka menjalankan tugas dan tanggungjawab kita masing-masing.
"Organisasi atau wadah para wartawan yang ada hendaknya saling dukung dan berbagi. Jangan saling membanggakan diri, sehingga menimbulkan perpecahan di antara wartawan it sendiri,”sebut Edy lagi.
Menjawab beberapa pertanyaan wartawan, Pj. Bupati menyatakan komitmennya untuk membangun Meranti lewat berbagai program yang dimulai dari pedesaan.
“Sudah ada kosep model pembangunan yang akan disampaikannya nanti kepada Bupati Meranti terpilih. Hanya saja masih perlu pengkajian dan pendalaman saat ini dari berbagai ahli. Dan setelah lolos melalui pendalaman dan kajian ilmiah tersebut, maka akan dijadikan menjadi model atau pola pembangunan yang akan dilakukan di Meranti ke depan.
Sehingga kalau saat ini Meranti menyandang “ter” dalam arti serba kekurangan, ke depan akan menyandang ter dalam arti positif.
Pertemuan yang dicatat wartawan untuk yang ke tiga kalinya sejak Meranti mekar menjadi kabupaten itu, dihadiri puluhan wartawan. Baik bertugas di media cetak maupun elektronik, juga datang membawa nama wadah wartawan, seperti PWI, AJI dan GWI.***