JAKARTA (HR)-Presiden Joko Widodo meminta agar PT Pertamina menurunkan harga bahan bakar pesawat terbang atau avtur. Hal ini dilakukan agar bandara-bandara di Indonesia menjadi hub penerbangan dunia jika ingin mengisi bahan bakar.
Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria mengungkapkan, jika harga Avtur turun, maka tiket pesawat bisa menjadi lebih murah. Ini akan menjadi harapan masyarakat kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam mengatur regulasi tarif batas tiket pesawat.
"Akan diapresiasi masyarakat jika Jonan berpikir dan bertujuan untuk mewujudkan tarif penerbangan yang murah bagi penerbangan domestik," kata Sofyano di Jakarta, Minggu (13/9).
Namun, dirinya meminta kepada pihak yang terkait untuk menjelaskan ke publik apakah dengan harga avtur yang ada selama ini, adalah faktor utama ditentukannya tarif. Pasalnya masih banyak faktor lain yang menjadi penentu harga tiket pesawat.
"Apakah avtur penyebab utama tarif tiket penerbangan pada pesawat terbang domestik dinegeri ini," jelasnya.
Menurutnya, untuk berjualan avtur di area bandara Angkasa Pura atau juga bandara bandara milik TNI AU dan TNI AD ada kewajiban sewa lahan dan kompensasi. Hal itu yang selama ini belum diketahui masyarakat dalam penghitungan dasar tarif tiket pesawat.
"Bahkan ada fasility fee dan marketing fee yang harus dibayar oleh badan usaha penyedia avtur. Ini secara bisnis tentu harus dibebankan kedalam besaran harga jual," tukasnya.
Sebelumnya diketahui Jonan mengaku keberatan dengan harga avtur yang dijual Pertamina lebih mahal 20 persen dibandingkan perusahaan swasta lainnya. Untuk itu Jonan ingin agar perusahaan minyak lainnya bisa menjual avtur dengan harga yang lebih murah.(okz/mel)