SELATPANJANG (HR)- Setelah sempat diguyur hujan, asap terlihat menghilang dari udara Kepulauan Meranti. Ternyata hal itu hanya berlangsung sesaat. Sehari setelah hujan turun, asap-pun kembali menyelimuti seluruh kepulauan Meranti. Mulai dari ibukota kabupaten hingga ke seluruh pelosok yang ada.
Bahkan dua hari terakhir kondisi asap semakin tebal. Kalau sebelumnya jarak pandang masih bisa empat ratus meter, saat ini hanya berkisar 200 meter saja. Asap hitam yang dipastikan asap kiriman dari daerah lain itu juga telah mulai menyulitkan para nakhoda kapal.
Iwan, salah satu nakhoda kapal penumpang rute Selatpanjang Buton (PP) kepada Haluan Riau mengakui pihaknya saat ini sudah semakin meningkatkan kewaspadaan karena jarak pandang yang semakin pendek.
Disebutkannya, asap tebal saat ini sudah mulai mengganggu pandangan kapten. Untuk itu pihaknya mengantisipasi kemungikinan buruk terjadi di tengah laut, mereka terpaksa mengurangi kecepatan.
Apalagi saat pagi hari dan menjelang sore, ketebalan asap di atas permukaan laut menjadi cukup tebal. Kondisi itu sangat mengancam keselamatan pelayaran.
Iwan juga berharap kepada seluruh penumpang baik yang akan berangkat maupun yang akan datang ke Selatpanjang harap bersabar jika kecepatan kapal terpaksa kita kurangi.(jos)