Mekkah (HR)-Satu orang jamaah asal Bangkinang Kota, Mukhtar M Syarif (69) akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz, Sabtu (12/9).
Demikian disampaikan Ketua Kloter 8 BTH, Nofri Yandra didampingi pembimbing ibadah H Fairuz yang juga Kakan Kemenag Kampar.
Dijelaskannya, jamaah yang wafat sudah diurus perangkat kloter untuk dikebumikan di Kota Mekkah.
Tambahnya, almarhum mengidap penyakit asma dan pada hari Sabtu pagi dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Namun karena memang sudah kehendak Allah SWT, almarhum dipanggil Yang Maha Kuasa.
"Semoga almarhum menjadi haji mabrur," harapnya.
Layanan Online
Menteri Agama sangat concern terhadap kebutuhan informasi keluarga jamaah haji Indonesia di Tanah Air sehubungan dengan adanya musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Jumat (11/09) lalu.
Sesaat setelah melakukan peninjauan di Rumah Sakit An-Noor, Aziziah-Makkah, Menag meminta Daker Makkah segera mengumumkan saluran telepon yang bisa dihubungi manakala ada keluarga di Tanah Air yang ingin memperoleh informasi. “Ini kan pasti pihak keluarga di Tanah Air banyak yang ingin tahu. Jadi dibikin hotline. Jadi malam ini dipikirkan, siapa person in charge (PIC), siapa yang bertanggung jawab,” tegas Menag, Jumat (11/9) malam.
Satu
“Tentukan orang-orangnya, nomor kontaknya di mana sehingga siapapun dari Tanah Air, keluarga yang mau mendapatkan informasi itu bisa ke nomor berapa dan kepada siapa. Segera, dan nanti dikasih tahu teman-teman pers,” tambahnya.
Gayung bersambut, Daker Makkah segera menetapkan layanan hotline di +966-543603154. Jadi, keluarga jamaah haji Indonesia yang ingin memperoleh informasi seputar korban musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, bisa menghubungi nomor tersebut.
Pantaun Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, telepon hotline ini terus bordering sejak pertama diumumkan pada Sabtu (12/9) pukul 02.00 waktu Arab Saudi hingga saat ini.
Tercatat sudah lebih dari 200 orang yang memanfaatkan fasilitas yang disiapkan oleh Daker Makkah itu. Bahkan, angka miscall yang masuk lebih banyak lagi, hampir mencapai angka 300.
Sampai dengan saat ini, tim Daker Makkah terus melayani telepon dari tanah air yang masuk untuk menanyakan kabar keluarga mereka di Tanah Suci.
Musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram terjadi pada Jumat (11/9) sore bersamaan dengan hujan deras yang disertai angin kencang, menelan sejumlah kurban.
Beberapa bagian bangunan yang tertimpa crane rusak. Setelah sempat ditutup untuk evakuasi dan pembersihan, tidak lama setelah kejadian Masjidil Haram dibuka kembali sehingga jamaah bisa menjalankan ibadah haji sebagaimana biasanya.
Keadaan sudah kembali normal. Harapan besar dari jamaah agar masyarakat Indonesia ikut mendoakan para jamaah haji yang saat ini berada di Tanah Suci sebagai tamu-tamu Allah Yang Maha Rahman.
Semoga pelaksanaan haji berjalan lancar dan seluruh jamaah bisa kembali pulang ke Tanah Air dengan selamat sembari membawa kemabruran.***