TAPUNG HILIR (HR)-Kekurangan ruangan belajar di sekolah-sekolah kembali dikeluhkan masyarakat. Kali ini terjadi di SDN 007 Desa Sukamaju, Kecamatan Tapung Hilir.
Akibat kekurangan tiga ruang belajar di sekolah ini menyebabkan jam belajar murid menjadi tidak efektif.
Hal itu disampaikan ketua komite SDN 007 Desa Sukamaju Sarjono yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sukamaju kepada Wakil Ketua Komisi III DPRD Kampar Rahmat Jevary Juniardo yang juga ketua DPD KNPI Kabupaten Kampar, Jumat (11/9).
Turut hadir pada pertemuan ini Kepala Desa Sukamaju Manaf, Sekretaris DPD KNPI Kampar Taufik Syarkawi, Bendahara DPD KNPI Kampar Khairul Azmi serta wakil ketua Said Ahmad Badrun dan Rajunal Jasra.
Sarjono menyampaikan, saat ini 287 orang murid terpaksa belajar bergantian dengan membagi dua shift yakni masuk pagi dan siang.
Menurutnya, idealnya 287 orang murid ini bisa menempati 12 lokal. Sementara saat ini di SDN 007 Sukamaju hanya memiliki 9 lokal sehingga masih kekurangan 3 lokal.
"Terpaksa gantian menggunakan lokal. Konsekuensinya jam belajar berkurang. Yang masuk siang tak efektif lagi. Satu angkatan itu ada yang mencapai 60 orang murid, karena tidak akan efektif proses belajarnya makanya kita bagi dua kelas," bebernya.
Untuk mengatasi persoalan itu agar tak berlangsung lama pihak sekolah bersama orang tua wali murid saat ini telah membangun sebuah lokal swadaya masyarakat. "Karena dananya swadaya maka pembangunannya lambat," ucap Sarjono.
Untuk itu masyarakat Sukamaju berharap Pemkab Kampar memenuhi keinginan masyarakat untuk menambah ruang belajar baru.
"Lokal yang dibangun sekarang belum siap, baru cor atas belum diatap," ulasnya.
Jalan Hancur
Selain menerima aspirasi tambahan ruang belajar, di Desa Sukamaju ini Rahmat Jevary Juniaro juga menerima aspirasi pengaspalan jalan hotmix di ruas jalan Simpang Manulang ke Palas sepanjang 40 kilometer.
Tokoh pemuda Sukamaju Sudarmono menyampaikan, kondisi ruas jalan ini cukup memprihatinkan karena aspal lapen telah mengelupas. " Kamia berharap KNPI bisa memperjuangkan jalan desa ini sehingga kedepan menjadi bagus sehingga akses pemuda dan masyarakat bisa bagus dan lancar," katanya.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan masyarakat, Rahmat Jevary Juniardo berjanji akan memperjuangkan masuk dalam APBD murni tahun 2016. "Saya mohon nanti diingatkan dan desa agar membuat proposal. Kebetulan saat ini sedang pembahasan APBD tahun 2016," ujar Ardo.
Dikatakan Ardo, begitu ia akrab disapa, Pemkab Kampar dalam mengisi pembangunan tak berdiam diri, namun pembangunan dilakukan berdasarkan prioritas karena jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Kampar mencapai 251 desa. (hir)