Jakarta (HR)-Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat meskipun indeks global terkoreksi. Indeks naik sebesar 17 poin (0,4 persen) ke level 4.360 setelah bergerak di antara 4.360-4.381, Jumat (11/9).
Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp3,97 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,92 triliun dan transaksi negosiasi Rp1,05 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp4,01 juta.
Sebanyak 147 saham naik, 126 saham turun, 68 saham tidak bergerak, dan 213 saham tidak ditransaksikan. Sebanyak tujuh sektor menguat, dipimpin oleh sektor agribisnis yang menguat 3,96 persen dan sektor barang konsumsi yang naik 1,48 persen.
Saham di sektor agribisnis yang paling menguat adalah PT BISI International Tbk (BISI, Rp 1.220) yang naik 9,91 persen dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI, Rp18.000, BUY, TP Rp 30.800) yang naik 9,09 persen.
Di sektor barang konsumsi, saham yang paling terapresiasi adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM, Rp420, BUY, TP Rp 840) sebesar 5 persen dan PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI, Rp 120) sebesar 4,35 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,19 persen, indeks Kospi di Korsel yang melemah sebesar 1,06 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 0,27 persen.
Sore, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,21 persen, DAX di Jerman yang melemah 0,88 persen, dan CAC di Perancis yang terkoreksi 0,78 persen.
Lebih lanjut, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat sebesar 10 poin (0,07 persen) ke Rp14.322 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp14.281-Rp14.355 per dolar AS.(cnn/mel)