SELATPANJANG (HR)-Jawara (40), warga Desa Tanjung Bakau Kecamatan Rangsang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Diduga, perbuatan tersebut dilakukan karena himpitan ekonomi keluarga.
Sebelumnya, Jawara pernah bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia, namun setelah pulang ke Meranti, ayah dua anak ini sebagai petani sayuran. Sementara isteri korban hanya sebagai ibu rumah tangga, untuk mengurus anak-anaknya di rumah.
"Dari keterangan keluarga, beberapa waktu lalu korban juga sempat mencoba bunuh diri dengan cara minum racun serangga. Namun berhasil digagalkan oleh warga," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP. Z Pandra Arsyad melalui Kapolsek Rangsang, Iptu Syamsueri, Kamis (10/9).
Jasad Jawara ditemukan anak bungsunya bernama M. Ryan Susanto (14). Saat itu Ryan pulang dari sekolah sekitar pukul 15.30. Mendapati pintu depan terkunci, Ryan lalu mencoba masuk melalui pintu belakang, namun pintu belakang juga terkunci.
Karena terkunci, seperti biasanya korban lalu menggapai penyangga pintu melalui celah antara dinding dengan daun pintu.
Setelah masuk ke dalam rumah alangkah terkejutnya Ryan mendapati tubuh ayahnya tergantung di rangka atap ruang depan. Sambil berteriak, Ryan berlari menemui kakaknya, Siti Janiya yang saat itu berada di kebun belakang rumah.
Mendengar kabar buruk adiknya, Siti dan Ryan lalu memberitahukan ibunya yang saat itu berada di rumah nenek mereka yang tidak jauh dari rumah mereka itu. Dengan bantuan warga setempat jasad Jawara-pun diturunkan.
Kapolsek menjelaskan, setelah mendapatkan keterangan saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian perkara, jasad korban dibawa ke Puskesmas Tanjung Samak untuk divisum.
"Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sementara dari alat kelamin korban ditemukan sperma," ucapnya.(jos)