Tahun 2015 ini merupakan tahun sulit bagi Pemerintah Provinsi Riau, juga masyarakat Riau. Kurs rupiah yang terperosok hingga ke Rp14 ribu lebih, telah mengakibatkan sejumlah kebutuhan pokok naik. Harga sayur kangkung yang biasanya Rp1.500 kini sudah menjadi Rp2.500.
Sementara daya beli masyarakat menurun, ekonomi masyarakat semakin sulit yang salah satunya juga diakibatkan tidak berputarnya roda perekonomian karena APBD Riau tidak berjalan.
Seperti ramai diberitakan, hingga September ini, realisasi APBD masih sekitar 28,7 persen, bahkan ada SKPD yang realisasinya baru 10 persen.
Penderitaan masyarakat ini semakin menjadi-jadi dengan bencana kabut asap yang terjadi di Provinsi Riau beberapa bulan belakangan ini. Data hingga 3 September 2015 lalu, sekitar 2.111 orang warga Riau terkena ISPA akibat kabut asap yang melanda Riau.
Belum lagi anak-anak sekolah terpaksa diliburkan akibat pencemaran udara yang sudah level berbahaya berdasarkan papan ISPU yang terpajang di Simpang SKA dan depan Kantor Walikota Pekanbaru.
Masyarakat Riau sudah komit membasmi asap yang ada di Riau. Komitmen ini terlihat dari keikutsertaan masyarakat dan mahasiswa bersama pihak Kepolisian, TNI, Basarnas, melakukan pemadaman api pada lahan yang terbakar. Di mana para anggota Dewannya?
Ternyata, di tengah kegalauan dan kesulitan ini, masyarakat terperangah mendengar kabar kalau ternyata sebagian anggota DPRD Riau yang mereka pilih selama ini, ternyata diam-diam akan berangkat bahkan ada kabar telah kembali dari Turki, Norwegia dan Belanda.
Segitu pentingnyakah? Segitu mendesaknyakah? keberangkatan para wakil rakyat Riau ini, rela meninggalkan rakyat yang memilih mereka, yang saat ini tengah ditimpa bencana asap serta bencana ekonomi akibat ketidakmampuan pemerintah melaksanakan program pembangunan melalui APBD yang sudah disahkan jauh-jauh hari.
Apakah tidak lebih penting saat ini untuk mendesak pemerintah agar segera menjalankan APBD, guna uang triliunan rupiah itu segera beredar di tengah-tengah masyarakat, sehingga perekonomian segera berputar, jual beli berjalan di Riau ini.
Seperti kita ketahui penyerapan anggaran yang baik akan berakibat pada roda perekonomian. Penyerapan anggaran akan berkorelasi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan baru. Selain itu akan menciptakan multiplier effect ekonomi yang lebih banyak.
Jika perjalanan ke Turki anggota DPRD Riau masih tetap dilaksanakan di saat kegalauan dan kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat Riau saat ini, saya mungkin hanya bisa berpesan ke mereka (dewan), mohon titip salam pada Sehrazat dan Tuan Onur. Karena drama Turki yang saat ini tayang di ANTV inilah salah satu yang dapat menghibur kegalauan saya saat ini. ***