DUMAI (HR)-Hujan lebat mengguyur Kota Dumai dalam waktu hampir delapan jam, belum dapat memulihkan kondisi kabut asap ke keadaan normal. Jadwal penerbangan hingga Rabu (9/9) masih lumpuh.
Pantauan Haluan Riau, hujan lebat turun sejak pukul 04.00 WIB dini hari dan berhenti sekitar pukul 12.00 WIB siang kemarin. Sebagaimana yang sudah-sudah, jalan serta pemukiman yang berada di kawasan rendah terendam banjir.
Di satu sisi turunnya hujan ini membawa berkah bagi warga. Sumur yang selama ini dangkal dan bahkan ada yang kering terisi penuh air hujan. Sehingga warga tak payah mendapatkan air bersih atau antre menunggu truk penjual air.
Namun di sisi lain, selain bahaya banjir mengancam, hingga kemarin kabut asap yang sempat berada di level bahaya pada Selasa lalu, hingga kemarin belum pulih total.
Data dari KLH Kota Dumai, kualitas udara pada Rabu kemarin yang diukur pukul 11/23 WIB, menunjukan angka pencemaran 191 PSI atau tidak sehat. Sementara, Satelit NOAA 18 (ASMC) dan TERRA/AQUA (NASA) memantau titik api nihil di Kota Dumai.
Menyikapi kondisi cuaca dan kualitas udara yang labil tersebut, Kepala KLH Kota Dumai Bambang Suriyanto kepada Haluan Riau tetap mengingatkan agar warga waspada. Terutama kepada warga serta pihak sekolah di kawasan pinggiran kota yang rawan terhadap kabut asap.
"Kendati kualitas udara sudah jauh membaik, namun saat-saat tertentu kabut asap bisa pekat lagi. Tergantung arah angin dan curah hujan. Makanya warga dan pihak sekolah harus tetap waspada," ingatnya.
Dalam hal ini ia juga berpesan kepada pihak sekolah, jika keadaan udara memburuk agar meliburkan siswanya. Ini dalam rangka menghindari dampak negatif dari asap yakni ISPA, radang tenggorokan dan iritasi mata.
"Jika udara memburuk lagi sekolah diimbau untuk meliburkan anak didiknya," imbau Bambang saat dihubungi melalui ponselnya.
Penerbangan Lumpuh
Sementara, penerbangan di Bandara Pinang Kampai pada Rabu kemarin kembali gagal. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Senin lalu, dimana situasi jarak pandang sangat fluktuatif dan tak memungkinkan pesawat take off dan lan
Terdapat tiga rute penerbangan yang tak bisa beraktifitas seperti biasa, yakni dua penerbangan untuk rute Dumai-Jakarta serta satu penerbangan Dumai-Batam yang gagal karena jarak pandang semakin dekat dan tak memungkinkan pesawat untuk terbang.
Kepala UPT Bandara Pinang Kampai, Catur Hargowo, Rabu (9/9) kepada Haluan Riau mengatakan, minimal jarak pandang penerbangan lebih dari 5 Km. "Hari ini (kemarin) jarak pandang hanya berkisar 1 Km saja, makanya tiga penerbangan terpaksa gagal," sebutnya.
Gagalnya penerbangan ini, kata Catur, sudah berlangsung selama tiga hari yakni sejak Senin lalu hingga kemarin. "Penerbangan yang gagal tadi ada tiga, dua rute Dumai-Jakarta dan 1 rute Dumai-Batam," pungkasnya.***