PASIR PENGARAIAN(HR)-SMKN I Pasir Pengaraian menaikkan pembayaran uang SPP siswa akibat dana Biaya Operasional Sekolah Daerah dari Dinas Pendidikan diputus sejak Januari 2015.
Keputusan menaikkan uang SPP siswa ini berdasarkan rapat komite sekolah bersama orang tua murid, Selasa (8/9), di Gedung Wanita Rohul.Dijelaskan Kepala SMKN I Yulisman, sesuai dengan keputusan Dinas Pendidikan, mulai bulan Januari 2015 tidak ada lagi dana BOSDA. Untuk itu, pihak komite sekolah kesulitan mencari dana untuk menggaji guru komite dan operasional lainnya. Padahal setiap bulannya sekolah memiliki pengeluaran rutin sebesar Rp60 juta.
Ditambahkan Yulisman, dana sebesar untuk membayar honor guru komite, karena hanya sebagian guru-guru di SMKN 1 PAsir Pengaraian berstatus PNS. Dana itu juga digunakan untuk membayar honor guru-guru yang jam mengajarnya bertambah.
Untuk menutupi dana tersebut, sekolah terpaksa menaikkan uang SPP siswa sebesar Rp22 ribu per siswa. Selama ini penarikan uang SPP siswa dilakukan dengan sistem subsidi silang. Untuk warga miskin SPP digratiskan, setengah miskin membayar Rp62 ribu dan yang sejahtera sebesar Rp82 ribu.
"Kendati saat ini perekonomian masyarakat sedang krisis, karena harga sawit dan karet anjlok, namun kami terpaksa menaikkan SPP siswa. Uang itu untuk membayar gaji guru dan operasional sekolah, karena kalau tidak dinaikkan guru-guru tersebut mau makan apa. Bila siswa yang biasanya membayar Rp62 ribu, kini menjadi Rp84 ribu, dan yang membayar Rp82 ribu menjadi Rp104 ribu," kata Yulisman.
Selama ini, lanjutnya, untuk honor guru komite diambil dari dana BOSDA. Sisanya untuk biaya operasional sekolah dan honor guru-guru yang bertambah jam mengajarnya.
Sementara itu salah seorang orang tua murid mengatakan, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang semakin menurun, para orang tua juga kesulitan mencari uang SPP anaknya.
Akan tetapi karena kondisi sekolah seperti itu, maka kenaikan tersebut walaupun berat diterima tetapi terpaksa diikuti.
"Kalau kenaikan biaya tersebut tidak diikuti akan berdampak kepada anak-anak kita nantinya. Dengan demikian terpaksa diterima," imbuhnya. Rapat komite tersebut juga dihadiri Ketua Komite SMKN I Pasir Pengararaian Basron, Kepala SMKN 1 Pasir Pengaraian dan seluruh wali murid.***