SIAK (HR)-Hingga Selasa (8/9), terdapat 3 titik api yang sedang dipadamkan tim Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Siak. Sayangnya ketersediaan air di areal hutan belukar yang dilahap si jago merah makin menipis. Hal ini membuat personel pemadam kebakaran kelabakan mencari sumber air.
Ada dua titik api di Kecamatan Koto Gasib, di daerah Lingkar Naga sekitar 70 hektare hutan terbakar upaya pemadaman telah dilakukan menggunakan water booming.
Namun karena api sudah menyelusup ke dalam gambut asap terlihat masih muncul. Beda halnya di Kampung Teluk Rimba sekitar 6 hektare hutan terbakar dan di areal ini belum tampak bekas tapak jalan. Sehingga tim pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke dalam.
Di lain tempat, personel Damker telah satu minggu berada di KM 83 Kecamatan Dayun, berjibaku memadamkan api. Mereka lebih lama menunggu sumber air penuh daripada menyemburkan air. Lokasi ini tidak jauh dari Danau Pulau Atas dan Danau Pulau Bawah atau dikenal Danau Zamrud.
"Banyak rambu-rambu petunjuk jalan binatang buas melintas, petugas pemadam banyak menemukan tapak harimau. Mudah-mudahan tidak ada yang mengganggu, karena kami bekerja juga untuk menyelamatkan mereka," terang Irwan Priyatna.
Hal ini dibenarkan Kabid Damker BPBD Siak Irwan Priyatna. Dijelaskannya meski seluruh personel dikerahkan namun belum mampu memadamkan api secara total. Apalagi mereka tahu kebakaran setelah api besar. Sementara di lapangan air sangat terbatas, parit dan kanal sudah kering bahkan rumput di kanal sudah ada yang terbakar.
"Kalau air ada mungkin satu jam selesai, tapi ini air tidak ada. Sudah digali, air yang terkumpul dipakai pompa 15 menit sudah kering. Begitu juga dikanal, kalaupun ada dipompa sebentar sudah keluar lumpur," ujar Irwan Priyatna.
Lebih jauh Irwan mengatakan, titik api yang berada di Kecamatan Koto Gasib berada di seberang sungai, tidak ada akses langsung ke lokasi tersebut, namun timnya berupaya masuk. "Yang di Teluk Rimba kita tidak bisa langsung menuju titik api, yang kami lakukan membatasi agar api tidak merambat ke perkebunan warga," kata Irwan Priyatna.
Untuk titik api di Lingkar Naga pihaknya masih menunggu alat berat dari sebuah perusahaan yang beroperasi di wilayah terdekat. Perusahaan telah berjanji, namun hingga kemarin personel yang bekerja di lapangan mengaku belum ada alat yang turun.
Meski tim Damker bekerja, lanjut Irwan, namun tidak ada hootspot yang terbaca oleh satelit. "Kalau yang hari kemarin hootspot nihil, karena di lokasi yang kita padamkan sebagian besar api sudah mati," pungkas Irwan Priyatna. (adv/humas)