BANGKINANG (HR)-DPRD maupun pihak Pemerintah Kabupaten Kampar diminta lebih proaktif agar kebakaran lebih cepat diatasi sehingga tidak menambah parah kabut asap di wilayah Kampar.
Hal itu ditegaskan Ketua Ranting Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar Kiri Ari didampingi sekretaris Iqbal Hawari kepada Haluan Riau usai melakukan pembagian masker di Desa Sungai Pagar, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Sabtu (5/9).
Lebih lanjut Ari juga menyesalkan pihak legislatif dalam hal ini DPRD Kampar yang pergi keluar kota maupun lambannya tindakan Pemkab Kampar sehingga masih ada beberapa titik yang terbakar dan mengeluarkan asap sehingga volume asap semakin banyak karena wilayah Kampar juga mendapatkan kiriman asap dari daerah lainnya.
"Masyarakat Kampar terancam sakit bahkan punah," ungkap Ari.
Menurutnya, seharusnya pemerintah sudah harus mengambil sikap untuk mencegah ancaman penyakit bahkan kematian karena udara sudah sangat berbahaya karena kabut asap. "Sedikitnya membuatkan posko-posko pengobatan di Kampar," ulasnya.
Lebih lanjut Ari menuding kabut asap adalah hasil perselingkuhan yang dilakukan negara bersama perusahaan asing di Riau. Banyak sekali perusahaan dan oknum-oknum membuka lahan dengan cara membakar de-ngan memanfaatkan momen di musim kemarau. Tindakan ini menurutnya harus ditindak tegas dengan mengedepankan penegakan hukum.
Menurutnya pembukaan lahan dengan cara dibakar adalah kejahatan luar biasa atau ordinary crime karena berdampak sistemik kepada seluruh rakyat Indonesia dan Riau khususnya. "Permasalahan kabut asap bukanlah persoalan hari ini tetapi ini adalah persoalan klasik yang tidak pernah ditun-taskan," ulasnya.
Dikatakan, kabut asap telah mengancam kesehatan masyarakat Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar. Aksi pembagian masker oleh GPPI Kampar Kiri ini dilakukan di Desa Sungai Pagar, Kecamatan Kampar Kiri Hilir dan desa sekitarnya.
Keluarkan Asap
Sementara itu, dari pantauan Haluan Riau, Minggu (6/9), sejumlah titik masih mengeluarkan asap seperti di daerah Rimbo Panjang Kecamatan Tambang. Lokasi kebakaran lahan yang baru juga terjadi di kebun karet dan lahan kosong masyarakat di Desa Silam, Kecamatan Kuok pada Jumat (4/9) kemarin. Asap masih tampak keluar dari sisa-sisa kebakaran pada Minggu (6/9). Kebakaran di Desa Silam ini menambah catatan kebakaran lahan yang terjadi di sepanjang jalan provinsi dari Rantau Berangin Kecamatan Kuok menuju Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu.
Lokasi kebakaran yang lama di Desa Merangin masih tampak dipasang police line. Namun hingga sekarang belum didapatkan kabar siapa pelaku pembakaran tersebut.***