KEPENUHAN (HR)-Kebakaran hebat terjadi di kawasan lahan yang dikelola PT Agro Mitra Rokan, Desa Kepenuhan Timur, Kecamatan Kepenuhan. Ratusan hektare lahan yang sudah ditanami sawit hangus dilahap api, Sabtu (5/9).
Untuk memadamkan api, puluhan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Danramil 14 Kepenuhan, Kapten Inf Syahril, yang dibantu Danpos Koramil 02/Rambah.
Dijelaskan Erwin, KTU PT AMR, luas lahan yang terbakar sekitar 7 blok yang diperkirakan total jumlah keseluruhannya ada 150 hektare. “Lahan yang terbakar sekitar 7 blok dengan luas sekitar 150 hektare,” terangnya melalui telpon selulernya, Sabtu (5/9).
Kebakaran lahan milik PT AMR, sudah barang tentu akan menambah volume kabat asap impor ke Kabupaten Rokan Hulu. Jika hal ini tidak disikapi dengan serius, maka dampaknya tidak hanya mengganggu kesehatan masyarakat tapi menghambat program peningkatan pendidikan.
Karena kegiatan belajar mengajar di Rohul saat ini lumpuh, karena beberapa waktu lalu sudah diliburkan mulai dari PAUD hingga SMA.
Secara umum kabut asap ini dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi sakit.
Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru-paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.
Diakui Syahril, usaha pemadaman api sempat terhambat akibat cuaca buruk. Danpos Koramil 02/Rambah Pelda Ali Basri juga ikut turun langsung bersama anggota Koramil 02/Rambah, BPBD Rohul dan karyawan PT AMR.
“Kami dari pihak TNI, khususnya yang ada di Kecamatan Kepenuhan dibantu dari BPBD Rokan Hulu. Akan berusaha keras untuk dapat memadamkan titik api yang ada sekarang ini,” tegasnya.
Sementara itu Kapolres Rohul, AKBP Pitoyo Agung Yuwono, dan Paur Humas Polres Rohul, P. Simatupang yang dikonfirmasi soal kebakaran lahan tersebut apakah ada pihak yang diperiksa atau tersangka tidak ditanggapi.
Bahkan saat dikirim pesan pendek juga tidak direspon. Aksi diam dua pejabat negara ini tentu mengundang berbagai pertanyaan.***