TELUK KUANTAN (HR)-Dinas kesehatan mendatangkan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam, Kepulauan Riau untuk melakukan pengujian Indeks Standar Pencemar udara (ISPU) di Kuansing.
Dari hasil pengujian, hasilnya kadar udara di Kuansing akibat dampak kabut asap dalam kondisi tidak sehat dengan kadar 186. "Dari hasil yang didapat kadar udara di Kuansing tidak sehat," ujar Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Detri Elvira.
Sesuai kadar udara normal dibawah 50, dan sekarang kadar udaranyasudah mencapai 186, ini artinya udara di Kuansing sudah tidak sehat dan masyarakat diharapkan mengurangi aktivitas di luar rumah. Kalau sudah tidak sehat tentu membahayakan kesehatan.
Alat pengujian Indeks Standar Pencemar udara (ISPU) didatangkan dari Batam melalui koordinasi BTKLPP. Alat tersebut dipasang di halaman Masjid Agung, Jumat (4/9), dan hasilnya diketahui Sabtu (5/9).
"Dari hasil pengujian kadar udara ISPU 186 dan sudah tidak sehat," ujar Detri.
Ditempat terpisah, sampai Jumat (4/9), lima penyakit disebabkan kabut asap terus bertambah. Laporan 24 Puskesmas, 28 Agustus-4 September jumlah penderita mencapai 741 orang terjangkit ISPA, 62 iritasi mata, 41 iritasi kulit dan 40 asma.
"Data Jumat (4/9), ditemukan 113 kasus ISPA, 13 iritasi mata, 6 iritasi kulit dan 3 asma," ujar salah seorang staf Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Desri.
Apabila kabut asap belum hilang beberapa hari ke depan, masyarakat yang terjangkit ISPA berkemungkinan akan bertambah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Diskes sudah membagikan masker kepada masyarakat dan melakukan imbauan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.
Sementara dari pantauan Minggu (6/9), kondisi kabut asap di Kuansing makin parah. Dilihat secara kasat mata dari sebelumnya, kondisi kabut asap makin tebal dan mengganggu jarak pandang.
Bahkan sejumlah pengendara terlihat sering mengelus mata dan menutup mulut dan hidung dengan tangan. "Kondisi kabut asap saat ini lebih parah dari hari-hari sebelumnya," ujar Isal, warga Teluk Kuantan, Minggu (6/9).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jupirman yang dikonfirmasi , apakah akan menambah hari libur sekolah, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan. "Apakah akan diperpanjang akan dilakukan koordinasi dengan Diskes," ujar Jupir. (rob)