BANGKO PUSAKO-Jalan lintas Riau-Sumut, tepatnya di wilayah Ujung Tangjung, Balam hingga Perbatasan Bagan Batu, diselimuti kabut asap. pagi hari pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB, jarak pandang hanya 30 meter.
Pantauan di lapangan, Rabu (2/9), meskipun kabut asap yang menutupi Jalan Lintas Riau-Sumut tebal, namun warga masyarakat tetap seperti biasa melakukan aktifitas, tanpa menggunakan masker, seolah-olah belum merasakan dampak dari kabut asap
"Pagi ini kabut tebal sekali, jarak pandang lebih kurang 30 Meter," aku Firman, Warga Balam KM 20, Bangko Pusako.
Dikatakan Firman, pekatnya kabut asap yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini, Pemkab Rohil, terutama Dinas terkait, belum melakukan langkah antisipasi maupun sosialisaai bahaya kabut asap kepada masyarakat. Bahkan sekolah belum ada diliburkan.
"Apakah kabut asap ini belum bahaya atau bagaimana. Yang jelas sekolah belum ada yang diliburkan," urai firman
Pakai masker
Sementara itu, Camat Bangko Pusako, Sukardi, mengimbau masyarakat untuk tidak banyak melakukan aktifitas di luar rumah dan menggunakan masker saat berada di luar rumah. "Memang di wilayah kita kabut asap tebal, terutama pagi hari.
Kita imbau masyarakat gunakan masker saat berada di luar rumah," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan satelit, tidak ditemukan titik api akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan, namun kenyataannya sejumlah kawasan di Ka bupaten Rokan Hilir masih dikepung asap.
"Berdasarkan data yang ada sampai saat ini, untuk jumlah penderita Ispa yang berkunjung ke Puskesmas Balai Jaya, memang ada peningkatan, namun belum seberapa," ujar Kepala Puskesmas Balai Jaya, dr Hj Menti, kemarin.
Hal ini menurutnya disebabkan kondisi udara di daerah hasil pemekaran dari Kecamatan Bagan Sinembah tersebut tidak stabil. "Pertama, mungkin karena kualitas udara di daerah kita ini tidak stabil, kadang asapnya tebal namun kadang juga tidak ada," terangnya kembali.
Namun demikian, dirinya tetap mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi yang ada saat ini serta tidak melupakan untuk memperbanyak konsumsi air minum.
"Jika memang kondisi udaranya semakin tebal tentu kita menghimbau masyarakat agar mengurangi aktifitasnya di luar rumah. Selain itu, tentu harus memperbanyak konsumsi air minum semua ini untuk mengantisipasi terjadinya dehidrasi," ujarnya.
Sementara itu Camat Balai Jaya, Samsuhir, secara terpisah, menyebutkan, diduga kuat asap yang menyelimuti daerahnya itu adalah kiriman dari luar daerah. "Karena di daerah kita memang tidak ada ditemukan titik api, jadi kemungkinan besar asap yang menyelimuti daerah kita ini adalah asap kiriman dari daerah lain," ujarnya.
Namun demikian, dirinya tetap mengimbau kepada seluruh aparatur jajarannya untuk tetap memantau daerahnya masing-masing. "Kita juga selalu mengimbau agar seluruh Datuk Penghulu dapat melakukan pemantauan di daerahnya bersama-sama dengan aparatur lainnya," jelas Samsuhir lagi.***