BENGKALIS (HR)-Sekitar dua minggu lalu, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bengkalis masih sering diguyur hujan deras. Bahkan, tidak sedikit diantaranya mengalami musibah banjir serta memaksa sebagian warga di beberapa desa harus mengungsi ke tempat yang aman.
Namun tidak dalam dua tiga hari terakhir. Cuaca berubah drastis. Selain panas menyengat, angin sekali-sekali juga bertiup sangat kencang. Di sebagian tempat, gelombang laut juga cenderung semakin tinggi dari biasanya.
Terkait dengan perubahan cuaca yang ekstrem tersebut, sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Bengkalis, Johansyah Syafri, Bupati Bengkalis telah mengeluarkan peringatan dini. Intinya, mengimbau warganya untuk senantiasa waspada.
''Saat ini cuaca di Kabupaten Bengkalis berubah 180 derajat. Selain panas, angin juga kerab secara mendadak bertiup kencang, serta gelombang laut tinggi. Kondisi ini hendaknya diwaspadai. Lebih-lebih untuk mereka yang melakukan aktivitas di laut. Khususnya nelayan," pesan Herliyan, sebagaimana dikutip Johan, Kamis (15/1).
Selain itu, kata Herliyan, beberapa permasalahan lain akibat perubahan cuaca yang ekstrem ini juga harus diwaspadai.Misalnya kebakaran lahan dan hutan.
Untuk mencegah agar tidak kebakaran hutan dan lahan, Herliyan mengatakan, sudah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Kabupaten Bengkalis, untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
''Selain itu, bersama dengan pihak terkait lainnya, BPBD dan Damkar juga sudah diminta untuk segera melakukan sosialisasi dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan,'' tambah Herliyan.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar, Mochamad Jalal, membenarkan sudah memperoleh instruksi Bupati tersebut.
''Sudah. Bupati memang sudah menginstruksikan agar segera dilakukan upaya-upaya untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran lahan di daerah ini,'' terang Jalal.
Langkah pertama yang segera dilakukannya, adalah melaksanakan rapat koordinasi dengan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya yang terkait.
SKPD yang dimaksudkan Jalal tersebut, diantaranya Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Perkebunan dan Kehutanan.
Di bagian lain, Jalal menyampaikan, saat ini di beberapa wilayah di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini gelombang laut memang cukup tinggi akibat kencangnya angin yang bertiup.
Bahkan, katanya, sejumlah kapal nelayan di Desa Pambang Pesisir, Kecamatan Bantan, Rabu (14/1), ada yang rusak karena dihantam gelombang. (adv/humas)