PEKANBARU(HR)-Meski kabut asap di Kota Pekanbaru semakin pekat sejak sepekan ini, namun Indeks Standar Pencemaran Udara di Pekanbaru, masih menunjukkan pada level sedang.
Kepala Laboratorium Udara, Balai Lingkungan Hidup (BLH) Pekanbaru, Syahrizal, mengatakan, kualitas sedang berarti tingkat kualitas udara, tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan. Tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.
"Selama ini masyarakat banyak yang salah paham mengenai pemantauan kualitas udara. Meski paparan kabut asap selalu tebal setiap paginya, namun yang terpantau melalui alat pemantau kualitas udara adalah kualitas dalam waktu 24 jam penuh. Atau bukan yang terjadi sesaat saja. katanya.
Selain itu untuk tulisan kualitas udara yang terpampang pada displai seperti yang ada di depan kantor walikota, menurut Syahrizal, juga merupakan kualitas udara hari kemarin.
"Ada juga masyarakat yang komplain kenapa kualitas udara di displai masih sedang sementara kabut asap tebal sekali. Itu kan penghitungan kualitas udara kemarin, untuk memunculkan kategori kualitas udara di displai, tidak bisa sembarangan, ada rumus hitungannya," jelasnya lagi.
BLH
Ia menambahkan, mengenai perihal penggunaan masker dalam kodisi seperti saat ini, atau membuat kebijakan untuk meliburkan sekolah, Syahrizal menegaskan, bukanlah merupakan kewenangan laboratorium udara.
"Yang mengetahui kualitas udara memang kita, namun bukan kualitas udara terkini, jadi kalau dinas terkait mau membuat kebijakan tertentu, tetap mengacu kepada kualitas udara hari kemarin. Kami sendiri tidak bisa memprediksi kualitas udara akan bertambah buruk atau sebaliknya setiap hari," ujarnya.
Di tempat terpisah Duty Airport Manager SSK II, Hasnan mengatakan, kabut asap tebal mengakibatkan satu maskapai harus menunda keberangkatannya dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Pesawat Garuda Indonesia nomor 175 tertunda disebabkan jarak pandang di bawah 1.000 meter.
"Tadi jarak pandang pukul 08.30 sampai 09.00 WIB, masih di bawah 900 meter, sehingga maskapai itu menunda keberangkatannya," kata Hasnan.(her).