TEMBILAHAN (HR)-Warga menilai pemerintah daerah Kabupaten Indragiri Hilir tak serius mengatasi persoalan sampah.
Pasalnya, sarana pendukung guna menciptakan lingkungan bersih seperti, penyediaan tong sampah di sekitar lingkungan masih minim.
Akibatnya, kesadaran membuang sampah pada tempatnya pun semakin hari kian memudar. Contohnya seperti pantauan lapangan di sepanjang Jalan M Boya, tong sampah yang tersedia hanya tiga buah, yang diletakan d dua titik.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Kartini, Jalan Khalidi, Jalan Garam dan Jalan Batang Tuaka.
Selain itu, karena minimnya tong tersebut, maka sebelum kedatangan petugas mobil kebersihan dari Dinas Kebersihan Kabupaten Inhil, sampah yang ada sudah menumpuk dan berserakan hingga memasuki saluran drainase. Kondisi demikian, tentunya akan memberi kesan buruk bagi Kota Tembilahan sebagai ibukota Kabupaten Inhil dan kepada para pengunjung dari luar daerah.
"Sudah dari dulu, di sini selalu kekurangan tempat sampah. Makanya saluran drainase jadi kotor dan tersumbat oleh sampah,"ujar Ujang, warga Jalan Khalidi, Minggu (30/8).
Diakuinya, memang kesadaran masayarakat setempat membuang sampah pada tempatnya juga lemah. Hal tersebut juga dikarenakan penyediaan tong sampah kurang.
"Saya yakin semua orang ingin hidup dan tinggal di lingkungan yang bersih. Tapi itu masalahnya, tong sampah yang ada masih kurang," ungkapnya. Ia berharap, pemerintah daerah bisa lebih serius mengatasi persoalan sampah, salah satunya dengan menambah sarana penyediaan tong sampah di lingkungan masyarakat.
Apalagi saat ini pemerintah daerah telah memiliki instansi sendiri, yakni Dinas Kebersihan. Sehingga diharapkan bisa membuat terobosan yang dapat mengatasi persoalan sampah ini secara maksimal.
Hal senada juga dilontarkan, Irwan (27), warga Jalan Subrantas. Ia mengatakan, sarana penyediaan tong sampah sangat dibutuhkan dan berperan penting agar terciptanya lingkungan yang bersih. "Kalau tong sampahnya ada, kan tidak mungkin masyarakat membuang sampah sembarangan," tegasnya. (mg3)