Investor Relation Indosat Andromeda Trisanto mengatakan, penurunan kerugian tersebut karena Indosat mampu menurunkan beban operasional 0,2 persen dari sebelumnya Rp11,6 triliun menjadi Rp11,5 triliun.
"Sebagian besar disebabkan oleh tidak adanya pencatatan pencadangan kasus IM2 yang dibukukan di semester I 2014," kata dia di Jakarta, Jumat (28/8).
Rugi selisih nilai tukar rupiah mengalami pembengkakan dari Rp133,6 miliar menjadi Rp996,5 miliar.
"Rugi kurs hampir Rp1 triliun karena rupiah melemah," tambahnya.
Sementara, pendapatan perseroan mengalami peningkatan dimana tercatat pada semester I 2015 membukukan sebesar Rp12,6 triliun atau meningkat 8,7 persen. Pada semester I 2014 perseroan mencatatkan pendapatan Rp11,6 triliun.
Pendapatan dari seluler tercatat sebesar Rp10,2 triliun atau meningkat 9,2 persen dari semester I 2014 yakni Rp9,3 triliun. Kemudian, pendapatan non-seluler naik 6,6 persen dari sebelumnya Rp2,2 triliun menjadi Rp2,3 triliun.
Jumlah pelanggan seluler pada semester I 2015 sebanyak 68,5 juta dari periode sama tahun sebelumnya 54,9 juta. Operasional first half bagus, pendapatan yoy tumbuh 8,7 persen kalau bicara selular saja 9,2 persen," tandas dia. (lip6/mel)