SELATPANJANG (HR) – Biaya pengambilan atau pembelian beras miskin (raskin) untuk Kabupaten Kepulauan Meranti selama ini dari gudang Bulog Bengkalis ternyata masih belum lunas alias berutang.
Anehnya hutang beras miskin itu juga disebut utang warisan. Ternyata pergantian para pejabat di pemerintahan baik di desa maupun di kecamatan selama ini, juga masih menyisakan administrasi yang belum terbayarkan.
Sehingga kehadiran pejabat baru tentu tidak serta merta mau membayar utang yang bukan masa jabatannya itu terjadi.
Jadilah utang yang masih menunggak pada gudang Bulog di Bengkalis. Dan ternyata setiap kali ada penjemputan beras itu secara berkala, maka hutang tersebutpun senantiasa diingatkan oleh pihak Bulog.
Menanggapi masalah tersebut, Penjabat Bupati Kepulauan Meranti, Edy Kusdarwanto minta kepada kecamatan atu desa yang maih menunggak hutang pembelian raskin itu agar segera dibayarkan.
Bagaimana cara untuk membayarnya para kepala desa dan camat tentu akan bisa mengatasinya, kata Edy Kusdarwanto saat memimpin rapat pembahasan mengenai raskin ini di kantor bupati baru-baru ini.
Uutang Beras Miskin (Raskin) Kabupaten Kepulauan Meranti kepada Bulog Riau Kepri yang merupakan utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan dan akan berakhir pada akhir September mendatang, bahkan mencapai ratusan juta rupiah.
"Kepada kepala desa yang belum melunasi tunggakan piutang Raskin,diharapkan agar dapat melunasinya dengan segera," katanya.
Kepala Bagian Ekonomi Seketariat Daerah (Setdakab), Agusyanto mengungkapkan, Kepulauan Meranti masih memiliki hutang ke Badan Usaha Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Riau Kepri. Namun dia meminta agar yang bersangkutan bisa segera melunasinya.
"Bulog Divre memberi target akhir September sudah bisa dilunasi, untuk itu kita meminta kepada kepala desa yang bersangkutan agar bisa melunasi piutang tersebut dalam waktu dekat," katanya.(jos)