PYONGYANG (HR)- Hujan deras yang melanda wilayah Korea Utara memicu banjir bandang. Sedikitnya 40 orang tewas dan ribuan orang lainnya terjebak banjir di negara komunis ini.
Disampaikan juru bicara Palang Merah di Beijing, China, Hler Gudjonsson, Rabu (26/8), lebih dari 11 ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka yang digenangi banjir. Banjir ini melanda kota Rajin, dekat perbatasan Rusia dan China pada Sabtu (22/8) dan Minggu (23/8). Rajin merupakan ibukota Zona Ekonomi Khusus Rason di Provinsi Hamgyong Utara, Korut.
"Hujannya sungguh deras, dan cepat. Pada, Sabtu (22/8) pagi, kota itu dilanda banjir. Mobil-mobil melaju melewati genangan air seperti kapal," tutur seorang sumber yang ada di lokasi banjir kepada Reuters.
Tidak diketahui pasti apa dampak hujan deras dan banjir ini terhadap negara, yang pada Juni lalu dilaporkan mengalami kekeringan parah. Keterangan dari otoritas Korea Selatan pada Juli lalu menyebutkan, hujan deras yang melanda Korut sedikit memperbaiki kondisi kekeringan itu.
Namun sumber di lokasi menyebut, lahan pertanian di Korut juga ikut digenangi banjir. "Tanah benar-benar digenangi air. Sawah-sawah terlihat bagai danau berbentuk persegi," sebut sumber yang enggan disebut namanya.
Secara terpisah, media nasional Korut menyebut korban tewas akibat banjir mencapai 40 orang, tanpa dijelaskan lebih lanjut penyebab kematian mereka.(dtc/ara)