TOKYO (HR)-Ledakan dahsyat menghancurkan sebuah gudang di sebuah markas militer AS di Sagamihara, Jepang, Senin (24/8), sekitar 40 kilometer sebelah barat daya ibu kota Tokyo.
Ledakan di depot milik militer AS itu menghasilkan percikan api ke udara dan memicu semburan api di tengah malam. Namun, sejauh ini belum diperoleh kabar soal jatuhnya korban.
Pasukan pemadam kebakaran AS dan Jepang tak bisa langsung datang ke lokasi dan memadamkan api hingga barang yang ada di dalam depot militer itu dipastikan. Dikhawatirkan terdapat bahan peledak di instalasi militer itu.
"Kami berkordinasi dengan unit pemadam kebakaran AS dan tidak menyemprotkan api karena masih menunggu informasi terkait barang di dalam depot itu," kata seorang petugas pasukan pemadam kebakaran Sagamihara.
Akhirnya, api yang membakar depot itu mati dengan sendirinya setelah berkobar selama sekitar enam jam dengan para pemadam kebakaran masih bersiaga di sekitar lokasi.
Depot militer ini berada di atas lahan seluas 200 hektar dan mempekerjakan lebih dari 600 orang. Pentagon belum mengetahui penyebab ledakan namun memastikan depot itu tidak menyimpan barang-barang berbahaya.
Beberapa jam kemudian, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah pipa baja di sebuah pabrik di dekat bandara internasional Haneda, Tokyo. Dinas pemadam kebakaran kota Kawasaki mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah pabrik milik perusahaan baja raksasa Nippon Steel & Sumitomo Metal.
Diduga ledakan dipicu para pekerja yang menggunakan alat pembakar bertenaga gas. Kebakaran di tempat ini bisa dipadamkan pada pukul 13.30 waktu setempat. "Pabrik itu sudah tak beroperasi sejak Juni lalu dan tak ada banyak pekerja di fasilitas itu di saat kebakaran," demikian seorang staf perusahaan itu.(kcm/dar)