SELATPANJANG (HR)-Penjabat Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto meminta kepada dua pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Kepulauan Meranti periode lima tahun mendatang agar tetap menjaga kekompakan.
Penetapan dua pasang calon bupati dan wakil bupati Meranti ke depan, itu bukan secara kebetulan, melainkan adalah kehendak Allah.
Untuk itu dalam persaingan yang akan memperebutkan kursi atau tampuk kepemimpinan di Meranti mendatang, diharapkan senantiasa mengedepankan etika perpolitikan yang bisa membuat suasana kondusif dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Demikian diungkapkan Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Edy Kusdarwanto, saat memberikan sambutan pada acara penetapan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Kepulauan Meranti yang akan digelar Desember mendatang.
Disebutkan Edy, dua pasang yang akan memperebutkan hati dari masyarakat itu, walaupun berada pada posisi masing-masing terkesan berlawanan, itu hanya berlawanan dalam konteks program yang akan disampaikan kepada seluruh masyarakat.
Jadi bukan menjadi musuh, sebab musuh konotasinya menjadi negative. Tetapi kalau hanya sekadar dalam posisi lawan, itu hal lumrah dalam setiap perlombaan.
Harus ada lawan untuk bisa menuju kemenangan. Artinya harus ada yang kalah baru ada yang menang. Jadi lawan dalam konteks pilkda ini adalah rival untuk berlomba menjual program dalam prencanaan pembangunan Meranti lima tahun mendatang,’kata Edy.
Kepada para pendukung dari kedua belah pihak, juga sangat diharapkan agar semua proses tahapan demi tahapan pilkada di Meranti itu agar berjalan dengan sukses.
Kesuksesan pelaksanaan Pilkada yang sedang dalam tahap lanjutan saat ini, hingga pada hari pencoblosan nanti bahkan hingga pada pengumuman pemenang sangat diharapkan peran para pendukung untuk menciptakan kondusifitas wilayah.
“Kita semua memiliki tanggungjawan yang sama untuk mengantarkan pelaksanaan Pilkada di Meranti ini berjalan mulus, lancar, aman dan kondusif. Mulai dari proses penetapan calon, penentuan nomor urut, dan lain sebagainya hendaknya berjalan sesuai aturan," jelasnya.
Jika semua berpedoman kepada aturan, dan tidak melangkahi hukum maka kita yakin proses pilkda ini akan berjalan baik dan dengan kualitas yang membanggakan kita semua.
Proses Pilkada tidak saja hanya upaya manusia, namun jangan lupa bahwa yang memiliki kuasa juga dari sang pencipta. Untuk itu, segala sesuatunya kita tidak bisa mengandalkan kekuatan atau kemampuan kita saja, melainkan harus mengharapkan ridho dari Allah.
"Jabatan memang nantinya akan ditandatangani oleh gubernur atau atasan di pemerintahan, tapi jangan lupa semua itu tidak akan terjadi jika tidak ada restu dari Maha Pencipta,”sebutnya.
Di sisi lain, Bupati juga menekankan bagi para PNS di seluruh Meranti agar benar-benar netral. Tidak boleh mengajak masyarakat lain untuk memilih salah satu pasangan calon.
Terkait sebagai warga negara yang juga memiliki hak dipilih dan memilih, kita serahkan sepenuhnya pada pilihan hati masing-masing pegawai.
"Yang pasti, PNS harus berada pada posisi netral dan seluruh asset pemerintah mulai dari kabupaten hingga ke desa-desa tidak dibenarkan digunakan untuk kepentingan pilkada,”tambahnya.***