PEKANBARU (HR)-Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak, Kota Pekanbaru, membutuhkan jaringan pipa air sepanjang dua juta meter agar bisa memenuhi kebutuhan air bersih.
"Dengan panjang tersebut hanya untuk jaringan pipa saja butuh dana sekitar Rp1,3 triliun," ungkap Direktur PDAM Tirta Siak, Kemas Yusferi, di Pekanbaru, Minggu (23/8).
Kemas menyebutkan hal ini dikarenakan kondisi pembangunan jaringan pipa air bersih di ibukota Provinsi Riau sudah tua yang dibangun pada tahun 1972. Yang nota bene sudah banyak yang rusak dan bocor serta karatan.
"Sekitar 60 persen jaringan pipa yang ada sudah rusak dan tua," terang dia.
Jenis pipa yang akan digunakan itu terang Kemas ada berbagai ukuran, mulai dari 2 inci hingga ke 32 inci.Pipa inii akan terpasang dari pengelolaan air hingga ke stasiun air yang ada di tiap wilayah dan ke rumah warga.
Sementara untuk sumber air curahnya sendiri masih terang Kemas, Pekanbaru akan mengandalkan tiga pemasok. Pertama dari spam regional milik Pemprov Riau bekerjasama dengan Pemerintah Pusat,
Pekanbaru
kedua spam swasta yang akan terbangun tahun 2018 dengan sistem kerjsama dengan Pemko. Serta ketiga menggunakan spam PDAM Tirta Siak yang sudah dimiliki saat ini.
Makanya jika ingin Pekanbaru berkembang dan menjadi metropolitan, jaringan infrastruktur air bersih juga harus dimulai pembenahannya dari saat ini."Jika tidak dari sekarang maka kedepan sudah sulit membangunnya karena kepadatan penduduk," ujar dia.
Untuk itu, pihaknya saat ini sudah menggandeng swasta yang bersedia membangun jaringan pipa air bersih sepanjang kurang lebih dua juta meter tersebut."Mereka dari PT Acuatico Air Indonesia (AAI), dan PT Encona Naara Abadi (ENA)," ujarnya.
Nota kesepahaman antara PDAM Tirta Siak dan PT Acuatico Air Indonesia (AAI), serta PT Encona Naara Abadi (ENA) sudah dilakukan belum lama ini.
Kerjasamanya adalah perusahaan lokal ini akan membangun jaringan pipa air bersih pada kawasan kota Pekanbaru yang mencakup tujuh kecamatan.
"Dengan demikian pada tahap awal mereka akan melakukan pra studi kelayakan dulu. Jika diperkirakan cocok maka akan dilanjutkan dengan kerjasama pembangunan jaringan pipa air bersih di Pekanbaru," bebernya lagi.
Kemas menambahkan butuh waktu 10 tahun untuk menuntaskan pembangunan seluruh jaringan pipa ini. Makanya secara bertahap penyelesaian pembangunan jaringan pipa langsung diikuti dengan pemasangan aliran air ke wilayah yang sudah selesai.
"Seiring jaringan selesai, air juga langsung kami alirkan kerumah-rumah. Ini nantinya merupakan air yang langsung dapat diminum tanpa harus dimasak lagi," pungkasnya.(hai/ant)