KEDIRI (HR)-Detasemen Khusus Anti Teror 88 diam-diam kembali mendatangi lokasi penembakan mati Roni alias Jaka alias Fuad, terduga teroris jaringan Santoso di Dusun Nglarang RT 12 RW 04 Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Ada lima orang melakukan penyisiran dan penggeledahan di rumah Roni dan orangtuanya. Densus tengah memburu senjata api yang diduga disembunyikan di sana. "Penyisiran berlangsung cepat, " ujar Kasatreskrim Polres Kediri AKP Muhammad Aldy Sulaeman kepada wartawan Kamis (20/8).
Sekedar mengingatkan Roni tewas setelah peluru tajam personel Densus mengoyak dadanya. Ia dikatakan mencoba melawan dengan senjata api jenis FN di tangan. Karenanya langsung dilumpuhkan.
Insiden maut itu berlangsung 16 Januari 2015 lalu. Roni diketahui baru dua setengah bulan menginjakkan kaki di kampung halaman. Sebelumnya ia lebih banyak berada di Bima, Nusa Tenggara Barat, tempat tinggal istrinya.
Roni memiliki catatan panjang aksi terorisme yang berakibat hilangnya nyawa. Roni disebut-sebut terlibat pembunuhan Brigadir Andi dan Aiptu Sudirman, anggota Polres Poso di Tamanjeka. Roni juga terlibat penembakan Kapolsek Ambalwi Polres Bima Brigadir M Yamin dan Kanit Reskrim Polsek Bima. Ia juga pernah melakukan latihan militer bersama Santoso di Poso.
Roni ditembak mati di depan rumah Suyadi dan Darmi, orang tuanya. Saat kematiannya, petugas telah mengamankan pistol Browning kaliber 9 milimeter dan enam butir peluru aktif.(okz/rio)