Pekanbaru(HR)-Wawasan kebangsaan merupakan sudut pandang suatu bangsa dalam memahami jati diri dan lingkungannya, menentukan cara, memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, sosial budaya dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.
Hal ini dikatakan Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, memberikan pembekalan Wawasan Nusantara kepada Paskibra Provinsi Riau dan anggota Pramuka Kwartir Daerah Riau, Selasa (18/8), di Aula Wiratama Korem 031/Wirabima, jalan Mayor Ali Rasyid, Pekanbaru.
“Dewasa ini, dampak krisis multi dimensional ini telah memperlihatkan tanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaan diri dan rasa hormat diri sebagai bangsa. Krisis kepercayaan sebagai bangsa dapat berupa keraguan terhadap kemampuan diri sebagai bangsa untuk mengatasi persoalan-persoalan mendasar yang terus-menerus datang, seolah-olah tidak ada habis-habisnya mendera Indonesia. Aspirasi politik untuk merdeka di berbagai daerah, misalnya, adalah salah satu manifestasi wujud krisis kepercayaan diri sebagai satu bangsa," jelasnya.
Dikatakannya, tantangan bagi setiap negara dalam era globalisasi, dimana hampir tidak ada batasan dan tidak ada kendala dalam hal akses teknologi dan informasi menyebabkan bergesernya nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa. Keterbatasan Informasi menyebabkan suatu perubahan hampir dalam segala aspek kehidupan sosial dan bernegara, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan sendi-sendi kehidupan yang lainnya.
Pergeseran nilai yang dianut suatu bangsa akan menciptakan suatu perubahan, dan perubahan menjadi mutlak diperlukan atau merupakan suatu keniscayaan bagi setiap bangsa. Yang membedakan suatu bangsa menjadi bangsa yang maju dan bangsa yang tertinggal atau terbelakang adalah bagaimana respon atau sikap bangsa tersebut menghadapi perubahan.
"Bebagai contoh banyak kita temukan di masyarakat, seperti tawuran pelajar, Narkoba,dan sex bebas merambah generasi muda kita yang mana dapat menghancurkan generasi masa depan." ujarnya.(rls/hen)