BUNGARAYA (HR)- Dalam rangka mengetahui visi dan misi masing-masing calon penghulu Kampung Temusai, Panitia pemilihan penghulu mengadakan pertemuan di gedung serba guna Kampung Temusai, Sabtu (15/8) malam.
PAda pertemuan tersebut, masing-masing calon penghulu menyampaikan visi dan misinya untuk membangun Kampung Temusai. Ada beberapa calon dalam pertemuan tersebut yang selalu dapat kritikan dan saran oleh tokoh masyarakat. Bahkan ada juga yang mendapat sentilan program yang disampaikan oleh beberapa calon kurang bermanfaat dan tidak perlu diprogramkan lagi.
Tiga calon penghulu yakni, Samsudin nomor urut 1, Eli Nazri nomor urut 2 dan Markuat nomor urut 3. Dari ketiga calon tersebut yang paling banyak dikritisi progr amnya adalah Samsudin, dimana menurut masyarakat programnya untuk meningkatkan sandang, pangan dan papan tidak perlu diprogramkan lagi. Pasalnya masyarakat hal tersebut dinilai masyarakat sudah mampu semua dan program itu dirasa kurang pas.
"Saya rasa program sandang, papan, dan pangan itu tidak perlu disampaikan karena masyarakat disini sudah tidak perlu lagi hal itu. Saya rasa program bapak ini kurang bermanfaat dan tidak perlu lagi diprogramkan," kata Junefi, tokoh masyarakat yang juga sebagai mantan penghulu Kampung Temusai.
Selain itu juga, calon penghulu nomor urut satu juga mendapat kritikan karena menyampaikan program hanya secara lisan dan tidak mengunakan teks.
"Kami berharap kepada calon penghulu nomor urut satu agar dapat menyampaikan visi dan misi dengan membawa teks, karena kalau hanya lisan seperti ini saya rasa kurang pas," ungkap salah satu masyarakat.
Peserta nomor urut 2 dan 3 juga mendapat kritikan karena program mereka dirasa harus lebih mengedepankan kepentingan masyarakat.
"Kalau buat saya, keluhan masyarakat terkait dana PLN yang sampai saat ini tidak jelas dan lahan yang ada di kampung ini yang kepemilikannya perlu dipertanyakan. Apakah penghulu ke depan berani mengungkap kasus-kasus ini? Kami berharap penghulu Kampung Temusai ke depan bisa lebih transparan dan mengungkap kebenaran," ungkap Isnara. (gin)