JAKARTA (HR)-Setelah dua hari bekerja keras, upaya menemukan bangkai pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN yang hilang kontak pada Minggu (16/8) sore, akhirnya membuahkan hasil. Pada Senin (17/8) kemarin, puing pesawat itu ditemukan berada di tebing pegunungan yang berada di distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.
Hingga sore kemarin, warga yang ikut dilibatkan dalam pencarian pesawat Trigana Air, telah menemukan serpihan pesawat dan menyerahkan ke anggota Kepolisian yang masuk dalam tim SAR.
(berita terkait baca hal 20).
Namun upaya pencarian belum sampai ke lokasi jatuhnya pesawat. Hal itu disebabkan cuaca yang tidak bersahabat sehingga menghalangi upaya pencarian. Menurut rencana, pencarian akan kembali dilanjutkan pagi ini (Selasa, 18/8).
Menurut Kapolda Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw, setelah tim SAR udara menemukan titik lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air sekitar pukul 08.50 WIT, Tim SAR yang dikoordinir Basarnas menggerakkan personil gabungan bersama masyarakat menuju lokasi melalui jalan darat.
Namun karena kondisi cuaca yang buruk, tim SAR tidak bisa mencapai lokasi. Sementara masyarakat setempat terus menuju lokasi. Sebelum tiba di lokasi jatuhnya pesawat, mereka menemukan serpihan pesawat, lalu menyerahkan kepada anggota Polres Pengunungan Bintang yang ikut bersama masyarakat.
"Ya, ada serpihan pesawat yang sudah ditemukan. Tadi (kemarin, red) sekitar pukul 16.15 WIT, masyarakat Kampung Oksob menemukan dua potong serpihan, lalu menyerahkan kepada pos terdepan," terangnya.
Dari informasi yang diterima, anggota polisi atas nama Briptu Rino bersama 8 orang masyarakat setempat sudah membawa serpihak pesawat tersebut ke Mapolres Pengunungan Bintang. Namun Kapolda Papua sendiri belum mendapat foto bentuk serpihan yang sudah didapat warga tersebut. "Saya belum tahu bentuk serpihan yang sudah ditemukan warga," ujarnya.
Lokasi titik jatuhnya pesawat Trigana dari Oksob bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 3 jam, namun dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat, warga masyarakat yang menemukan serpihak pesawat itu juga telah kembali ke Okbape.
Menurut rencana, pada pagi ini Selasa (18/8), pencarian akan kembali dilanjutkan. "Jika cuaca mengijinkan besok Tim SAR akan turun ke lokasi dengan menggunakan Heli milik Freeport yang sudah stanby di bandara Oksibil," tambah Kapolda Papua.
Sementara itu, Kepala Basarnas, Marsekal Madya Pnb Soelistyo mengatakan ada dua hal yang menjadi sasaran Tim SAR dalam mengevakuasi pesawat yang jatuh. Yakni mencari korban manusia dan kotak hitam pesawat naas itu.
Menurutnya, pagi ini proses evakuasi akan dilanjutkan tim SAR dengan menggunakan helikopter milik PT Freeport yang sudah stand by di Bandara Oksibil.
Tim SAR belum bisa mencapai lokasi akibat sulitnya medan dan cuaca ektrim. Pihak Basarnas sendiri telah menggerakkan 11 pesawat untuk membantu evakuasi korban Trigana tersebut yakni 3 pesawat Trigana, 2 Pesawat AMA, 1 Pesawat Susi Air, 2 Heli milik TNI-AD, 1 Heli Freeport, serta 2 Hercules milik TNI-AU.
Sementara jumlah personil yang ikut dalam evakusi sebanyak 266 personil terdiri dari TNI/Polri, Tim SAR, Satpol PP, BNPB dan masyarakat setempat. Untuk besok, Basarnas akan mendatangkan Tim Khusus yang beranggotakan 12 orang.
"Kami juga akan datangkan tim khusus yang berkemampuan khusus dalam evakusi di lokasi yang sulit," ujarnya.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air itu hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS). Pesawat take off dari Bandara Sentani pukul 14.22 LT dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 LT pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut. Pesawat membawa 5 awak dan 49 penumpang. (bbs, dtc, kom, ral, sis)