Batam (HR) - Proyek jalan tol di Batam senilai Rp7 triliun yang menghubungkan Pelabuhan Batuampar, Kawasan Industri Mukakuning, dan Bandara Internasional Hang Nadim akan dilelang pada 2016.
"Lelangnya 2016 nanti. Saat ini sedang dikaji ulang desainnya karena akan disatukan dengan rencana pembangunan dua jembatan layang yang sebelumnya terpisah," kata Kepala Bagian Perencanaan Perhubungan BP Batam Yudi Cahyono di Batam, Minggu (16/8).
Ia mengatakan, awalnya untuk pembangunan dua jalan layang di Simpang Kabil dan Simpang Jam yang merupakan persimpangan utama Kota Batam sudah dianggarkan 2015 oleh Kementerian PUPR.
Namun, karena titik rencana pembangunan jalan layang tersebut juga akan menjadi bagian dari jalan tol oleh Kementerian PUPR, maka meskipun sudah dianggarkan akhirnya dikaji kembali.
"Semua kan proyek pusat. Jadi akan lebih efektif bila dikerjakan sekaligus. Makanya dikaji dan akan dilelang lagi pada 2016 nanti," kata Yudi.
Untuk jalan tol sendiri, kata dia, dalam perencanaan awal akan menelan anggaran Rp7 triliun. Sementara untuk jalan layang dianggarkan Rp100 miliar.
"Kami masih menunggu hasil terakhir mengenai perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol tersebut," kata dia.
Sebelumnya BP Batam juga menyatakan investor Tiongkok dan Malaysia berminat untuk membangun sejumlah infrastruktur di Batam termasuk jalan tol.
Selain tol, mereka juga menyatakan ketertarikannta untuk membangun monorail dan pelabuhan alih kapal Tanjungsauh, dengan anggaran total Rp25 triliun.
"Kepala BP Batam (Mustofa Widjaja) memang menginginkan agar pembangunan jalan tol dipercepat agar pengangkutan bahan baku produksi dan produk dari industri di Batam ke pelabuhan tidak terhambat," kata Yudi. (ant/rio)