Bank Mandiri Bikin Sosmed Khusus TKI

Kamis, 13 Agustus 2015 - 22:26 WIB
Kantor Bank Mandiri Pekanbaru.

Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengakses informasi dan berita terupdate dari Indonesia dan berbagai hal yang terkait dengan BMI. Pada aplikasi sosial media hasil kreasi anak bangsa ini, tersedia juga kanal Bapak Asuh yang akan memberikan pendampingan untuk pengembangan usaha dalam program 'Mandiri Sahabatku' yang diikuti BMI.
"Selain bisa chatting, berbagi gambar, suara dan lainnya, ada juga fasilitas pendampingan wirausaha untuk buruh migran. Di sela mereka bekerja, mereka bisa mengakses pengetahuan soal wirausaha. Jadi ketika pulang ke Indonesia, mereka bisa memulai mendirikan usaha sendiri dengan bekal upah selama menjadi BMI dan pengetahuan wirausaha lewat aplikasi ini," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin di kantornya Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (13/8).
Budi mengatakan, aplikasi ini didesain untuk menghubungkan BMI-BMI di seluruh dunia, sehingga terbentuk satu komunitas global BMI yang memiliki rasa kebersamaan dan semangat nasionalisme kuat untuk bersama-sama maju serta meraih kehidupan yang lebih baik.
"Dalam menyambut HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia, kami ingin mendedikasikan aplikasi ini kepada para pahlawan devisa Indonesia, agar mereka dapat selalu terkoneksi dengan sesama BMI di berbagai penjuru dunia dan keluarga di Indonesia, termasuk kalangan pemerintah yang terkait serta pelaku usaha yang menjadi mentor dan Bapak Asuh," tutur Budi.
Budi menambahkan, aplikasi ini juga dimaksudkan untuk membantu BMI yang mengikuti program Mandiri Sahabatku untuk dapat terus berinteraksi dengan sesama peserta Mandiri Sahabatku ataupun dengan mentor.
"Selama ini kan para peserta program 'Mandiri Sahabatku' hanya bisa bertemu dan berkomunikasi ketia kita buat acara. Dengan aplikasi ini bereka bisa berinteraksi langsung tanpa harus menunggu ada acara terlebih dahulu," sambung dia.
Pada tahap awal, aplikasi ini diharapkan dapat menyatukan sedikitnya 50.000 BMI untuk kemudian menjadi pengguna aktif.
Atas hal itu, Bank Mandiri akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kementerian Luar Negeri dan instansi-instansi terkait yang mengayomi pekerja migran di luar negeri untuk mensosialisasikan aplikasi ini.
Untuk mengakses aplikasi ini, BMI dapat mengunduh aplikasi 'Sebangsa' dan mendaftar sebagai anggota BMI di Apple Store (IOS) & Google Play (Android). Sementara, untuk informasi lebih lanjut terdapat pada http://bmi.sebangsa.com.
"Ke depan, platform ini akan kami kembangkan dengan penambahan fitur-fitur yang diharapkan dapat semakin memudahkan BMI dalam melakukan aktivitas rutin, serta mengembangkan diri melalui program Mandiri Sahabatku," tukas Budi.
Program Entrepreneurship
Program 'Mandiri Sahabatku' sendiri merupakan program entrepreneurship Bank Mandiri yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan para BMI.
Program ini memberikan ilmu kewirausahaan bagi para BMI, agar di masa depan mereka tidak kembali menjadi BMI. Melainkan membuka usaha dengan memanfaatkan peluang bisnis yang ada di kampung halaman mereka.
Sejak diperkenalkan pertama kali pada Oktober 2011 hingga saat ini, tercatat sekitar 8.200 BMI di Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan yang telah terdaftar mengikuti program Mandiri Sahabatku.
Beberapa aktivitas dalam program ini yaitu belajar secara teori dan praktek. Untuk modul yang diajarkan antara lain, perencanaan keuangan, peluang bisnis, public speaking, creativity and innovation dengan trainer dari Mandiri University.
Di samping program Mandiri Sahabatku, dukungan Bank Mandiri kepada BMI di luar negeri juga diberikan dalam memfasilitasi BMI mengirimkan dana kepada keluarga di dalam negeri melalui layanan remitansi. Tercatat hingga Juli 2015, transaksi remitansi yang dilakukan BMI melalui Bank Mandiri tumbuh 10 persen menjadi US$ 449 juta dari Juli 2014.
"Ke depan fasiilitas remitansi dari Bank Mandiri juga akan bisa dinikmati lewat aplikasi Sahabat BMI ini. Diharapkan segera. Karena kita pematangan aplikasinya dulu," pungkas dia.(dtc/mel)

Editor:

Terkini

Terpopuler