TRIPOLI (HR)- Perdana Menteri pemerintah Libya yang diakui secara internasional, Abdullah al-Thani, mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah wawancara langsung televisi pada Selasa (11/8) malam waktu setempat.
"Jika pengunduran diri saya merupakan solusi, maka saya mengumumkan hal itu di sini," kata al-Thani dalam sebuaha acara talk show. Dia menambahkan, "Pengunduran diri saya akan diajukan ke parlemen pada hari Minggu (mendatang)."
Selasa pagi sejumlah faksi yang berseteru di Libya memulai putaran baru pembicaraan damai yang disponsori PBB di Jenewa. Pembicaraan itu bertujuan untuk menciptakan sebuah pemerintahan bersama. Perwakilan dari parlemen di Tripoli ikut serta dalam negosiasi setelah memboikot pertemuan tersebut bulan lalu.
Pemerintahan al-Thani yang diakui telah bekerja dari kota pelabuhan Tobruk yang terletak di Libya timur sejak sebuah aliansi milisi Islam menguasai ibukota itu tahun lalu.
Benghazi, kota utama di timur, juga sedang menghadapi perang tanpa henti saban hari antara milisi pro dan anti-pemerintah dan tentara.(kcm/ivi)