SELATPANJANG (HR)-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti. M Arif MN mengungkapkan, jelang akhir Agustus mendatang, 25 mahasiswa asal Meranti yang disekolahkan pemerintah daerah akan diwisuda.
Dua puluh lima mahasiswa tersebut selama 3 tahun kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diprogramkan menjadi tenaga penyuluh pertanian di Kepulauan Meranti.Hal ini sesuai program pemerintah daerah sebelumnya untuk membangun bidang pertanian di Meranti yang terkenal dengan tanaman padi tadah hujan itu. Akan diserahkan sepenuhnya perekrutannya pada instansi teknis terkait.
“Sudah ada undangan yang kita terima dari pihak Universitas IPB terkait wisuda tersebut. Sehingga dipastikan kita akan turut menyaksikan keberhasilan program peningkatan SDM Meranti itu,”ungkap Arif MN, Kadis P dan K, kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Senin kemarin.
Disebutkannya, adapun lama perkuliahan anak -anak Meranti itu memang diprogramkan hingga 3 tahun D3. Tujuannya agar mereka lebih cepat diberdayakan di lapangan.Dan dalam perjalannya nanti mereka sendirilah yang berupaya mencapai titel sarjana. Kalau setakad ini kita baru memprogramkan mereka untuk mencapai gelar D3 saja.
Sama dengan mahasiswa seangkatan tahun itu juga yang dikuliahkan pemerintah daerah di UR sebanyak 25 mahasiswa yakni untuk D3 akutansi dan perpajakan.
"Hanya saja dari 25 orang yang diprogramkan ternyata satu mahasiswa diantaranya gugur karena keburu nikah. Jadi yang akan diwisuda selanjutnya pada oktober mendatang di Universitas Riau hanya 24 mahasiswa,”terang Arif.
Arif menambahkan, pemerintah kabupaten sangat konsen dengan program peningkatan SDM. Sehingga sejak tahun 2012 lalu sejumlah siswa SLTA dikuliahkan di berbagai universitas di tanah air. Baik di ibukota provinsi sendiri maupun beberapa universitas yang di Pulau Jawa.
“Kita juga akan terus merencanakan program bea siswa ini, sehingga nantinya semakin banyak tenaga-tenaga skill di daerah ini dari berbagai latar belakang disiplin ilmu pendidikan.Hal ini juga menjadi motivasi bagi anak didik mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan atas untuk bersaing mendapatkan kesempatan mendapat bea siswa tersebut.
Sebab untuk menentukan siswa yang akan dikuliahkan, sebelumnya harus melalui proses penyaringan yang cukup ketat. Ada kriteria atau syarat yang diterapkan untuk menentukan seorang siswa yang akan dikuliahkan.
Antara lain selain berkepribadian yang baik, juga dengan prestasi akademik yang bisa dilihat dari rapor. Dan untuk tahab akhir kepada para calon mahasiswa tersebut juga dilakukan ujian penyaringan yang dilakukan oleh pihak universitas terkait.
"Jadi untuk menjadi peserta bea siswa tersebut melalui seleksi yang menurut penilaian univeritas sudah memenuhi ketentuan. Jadi kita tidak bisa mencalonkan seseorang untuk menjadi peserta,”ungkapnya lagi.***