LONDON (HR)-Mauro Zarate tampil oke saat West Ham United meraih kemenangan atas Arsenal. Hal itu seakan menjadi kesempatan ketiga bagi striker 28 tahun itu untuk unjuk gigi di Liga Inggris.
Sebagai pesepakbola, Zarate lebih dikenal dengan sikapnya yang memicu kontroversi. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah ketika dia tertangkap kamera melakukan salam fasis saat masih membela Lazio di tahun 2010.
Selama membela Lazio, Zarate juga bermasalah dengan manajemen klub. Setelah balik dari masa pinjaman di Inter Milan di awal musim 2012/2013, dia gagal menembus tim utama.
Zarate cuma bermain sebanyak lima kali di Liga Eropa (empat kali) dan Liga Italia (satu kali). Di bulan Maret 2013, dia meminta izin untuk pulang ke Argentina karena mengalami masalah kulit.
Tapi, kenyataannya Zarate malah berlibur bersama keluarganya ke Maladewa. Akibat masalah itu, dia mendapatkan denda sebesar 500 ribu euro dari Lazio.
Setelah kariernya di Italia habis, Zarate balik ke Argentina untuk bergabung dengan klub pertamanya Velez Sarsfield. Bermain dalam rentang tahun 2013-2014, dia bisa bermain bagus dengan mencatatkan 19 gol dalam 29 pertandingan.
Penampilan apik itu yang membuat West Ham tertarik untuk merekrutnya di awal musim 2014/2015. Musim pertamanya bersama The Hammers tak berjalan mulus. Dia pun dipinjamkan ke Queens Park Rangers di paruh kedua musim.
Bersama QPR, Zarate juga tak banyak unjuk gigi. Cuma bermain sebanyak empat kali, dia tak bisa menyumbangkan gol. Cedera lutut akhirnya membuat Zarate menutup musim lebih awal.
Kini setelah pulih dari bekapan cedera lutut dan kembali ke West Ham, Zarate menunjukan tanda-tanda kebangkitan. Dia menyumbangkan gol saat West Ham menundukan Arsenal dua gol tanpa balas di Emirates Stadium, Minggu (9/8) malam WIB.
Dalam pertandingan itu, Whoscored memberi Zarate nilai bagus dengan ponten 8,1. Satu sepakan keras Zarate gagal diantisipasi oleh Petr Cech. Itu merupakan satu dari percobaan yang dilakukan oleh striker asal Argentina itu di sepanjang pertandingan.
Performa ini tentu saja menjadi awal yang baik buat Zarate agar bisa membuktikan diri tampil tajam seperti saat membukukan 13 gol dan tujuh assist di kesempatan pertamanya di Eropa bersama Lazio pada musim 2008/2009.
Ini merupakan kesempatan ketiga buat Zarate membuktikan diri agar bisa tampil tajam saat berkiprah di Premier League. Sebelum memperkuat West Ham dan QPR, dia juga pernah membela Birmingham City pada musim 2007/2008. Pada musim pertama di Liga Inggris itu, dia cuma membukukan empat gol dalam 14 kali kesempatan bermain.(dtc/pep)