PEKANBARU (HR)- Posisi Ketua DPRD Provinsi Riau yang saat ini masih diduduki oleh Suparman bakal digantikan oleh anggota DPRD lainnya. Hal ini seiring dengan majunya Suparman pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Rokan Hulu.
Pada dasarnya anggota DPRD Riau yang berasal dari Partai Golkar memiliki peluang untuk mendapatkan posisi tersebut. Namun, beberapa nama yang menguat dan disebut-sebut bakal menggantikan posisi tersebut di antaranya Ketua Komisi E DPRD Riau Masnur, Ketua Komisi D Erizal Muluk, Ketua Fraksi Golkar Supriati. Beberapa nama yang disebut-sebut tersebut memang belum ada pembahasan di tingkat partai.
Misalnya saja Erizal Muluk, Ketua DPD II Partai Golkar Kota Pekanbaru ini mengaku memang belum menerima informasi dari partai mengenai pergantian posisi Ketua DPRD Riau. Dirinya juga menuturkan untuk menempati posisi Ketua tidak semudah yang dibayangkan dan ada mekanisme yang telah dibuat di partai. "Tidak semudah itu, kalau di Golkar tidak bisa berandai-andai. Kenapa demikian, karena kita inikan adalah petugas partai dan yang menentukan nasib kita ini bukan kita. Apalagi kursi golkar inikan ada 14 . Artinya 14 ini punya kesempatan semua dan kita serahkan saja kepada yang menentukan," jelas mantan Wakil Walikota Pekanbaru ini.
Meskipun dirinya tidak ngotot menjadi Ketua namun jika hal tersebut sudah menjadi keputusan partai, dirinya akan menerimanya. "Selama ini kawan-kawan tau sendiri sayakan tidak ada meminta. Saya pribadi duduk di anggota DPRD Riau ini sudah syukur kemudian ada plusnya karena diangkat jadi Ketua Komisi. Tidak ada dan belum ada informasi. Kita ini petugas artinya kalau ada penugasan dari partai tentu harus siap," tambahnya.
Nama lain adalah Ketua Fraksi Golkar, Supriati. Wakil rakyat daerah Pemilihan Inhu-Kuansing ini juga disebut-sebut layak menjadi Ketua DPRD jika melihat dari pengalaman dirinya juga sudah dua priode menjabat sebagai anggota dewan. "Kita mengikut apa kata partai. Tentu kalau ada amanah partai dan kita sebagai bawahan partai harus ikut," katanya benerapa waktu lalu.(hrc/war)