JAKARTA (HR)-Kementerian Perdagangan melakukan rotasi terhadap beberapa pejabat internal. Rotasi tersebut dilakukan guna mengganti beberapa pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan, rotasi tersebut dilakukan lantaran beberapa pejabat di lingkungan Ditjen Daglu tersandung kasus dugaan suap dan korupsi terkait dwelling time.
"Inilah salah satu upaya respon kita setelah kita juga lakukan non aktifkan pejabat-pejabat yang sudah jadi tersangka," ucapnya saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (3/8).
Dengan demikian, para pejabat yang telah ditunjuk untuk mengemban tugas baru mampu memperbaiki sistem manajemen serta kinerja di lingkungan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Saya juga minta kepada Plt Dirjen Daglu untuk melakukan pembenahan dan evaluasi perizinan-perizinan yang ada sehingga tidak bisa menciptakan karyawan-karyawan di Kementerian untuk bermain dengan oknum-oknum dari luar," tukas dia.
Sekadar informasi, berikut pejabat di lingkungan Ditjen Daglu Kemendag yang telah diganti:
1. Kepala Subdirektorat Barang Modal Bukan Impor Imam Aryantana digantikan oleh Iriana Trimurti Riyakudu. Iriana sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Barang Kimia dan Tambang dan Limbah.
2. Kepala Seksi Mesin dan Peralatan Mesin Subdit Barang Modal Bambang Ciptadi digantikan oleh Priyo Triatmojo. Priyo sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Biro Umum.
3. Kepala Seksi Barang Pertanian dan Kehutanan Billi Anugrah digantikan oleh Eko Prilinto Sudrajad yang sebelumnya menjabat sebagai Kasibag Mitigasi II Bagian Bantuan Hukum dari Biro Hukum.
4. Ronal Genri Silalahi yang menjabat sebagai Kepala Seksi Barang dan Aneka Industri digantikan oleh Rulli Syahrizal yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubag Program II Sekretariat Inspektorat Jenderal Kemendag.
5. Carel Gusram yang menjabat sebagai Kepala Seksi Dokumen Ekspor dan Impor digantikan oleh Rinaldo Mardian yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi wilayah Asia Barat, Tengah, Selatan, Tenggara, Australia dan Selandia Baru.(okz/ivi)