BANGKINANG (HR)-Akibat musim kemarau panjang, 1.153 hektare lahan pertanian padi sawah mengalami kekeringan.
Hal ini terungkap dalam rapat yang yang dipimpin Asisten I Setdakab Kampar, Ahmad Yuzar, diikuti seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Kampar, perwakilan petani, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) serta ulama di ruang rapat Kantor Bupati Kampar, Senin (3/8).
Rapat ini digelar menyikapi masalah kekeringan sawah yang berkepanjangan di Kabupaten Kampar.
Menurut Asisten I Setdakab Kampar, Ahmad Yuzar, guna mengatasi pengaruh dari kemarau yang berkepanjangan Pemkab Kampar berupaya mencarikan solusi mengatasi kekeringan lahan, dengan mengumpulkan seluruh pihak terkait yang dapat mengambil keputusan cepat agar nantinya tidak ada petani yang dirugikan akibat gagal panen karena disebabkan oleh kekeringan atau fuso.
Dari 4.600 hektare lahan tanam yang ada di Kampar, sebanyak 1.153 hektare dari 6 kecamatan mengalami kekeringan. Di antaranya, Kecamatan Kampar utara sebanyak 423 ha, Kecamatan Bangkinang sebanyak 265,70 ha, Kecamatan Kampar 55 ha, Kecamatan Kampar Timur 142 ha, Kecamatan Kuok 190,70 ha dan Kecamatan Salo 77,30 ha.
Dari laporan KTNA dan Dinas Pertanian Kabupaten Kampar diungkapkan, saat ini masih memiliki selisih yang cukup tinggi. Dari laporan KTNA, hampir 70% lahan pertanian mengalami fuso atau gagal panen akibat kekeringan, sedangkan menurut laporan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kampar hanya sebesar 25% yang akan mengalami fuso jika tidak segera dicarikan solusinya.
Meskipun ada selisih data sebanyak 45% yang diterima Pemkan Kampar, namun Pemkab Kampar kata Yuzar tetap mengambil keputusan agar segera ditindaklanjuti dengan cermat sehingga petani tidak terancam gagal panen.
“Ke depannya perencanaan dibidang pertanian akan disinergikan guna menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakat,” tutur Yuzar.
Upaya lain dari Pemkab Kampar kata Yuzar bahwa Pemkab Kampar segera menyebarkan surat edaran untuk melakukan sholat istisqho guna memohon diturunkanya hujan. "Imbauan ini akan diedarkan hingga ke tingkat desa dan masjid - masjid yg ada di Kabupaten Kampar," ucapnya.
Yuzar juga minta SKPD terkait memberdayakan sumberdaya yang ada serta mengoptimalkan anggaran yang ada untuk mengatasi masalah kekeringan sehingga ancaman fuso bisa dicegah.***