PEKANBARU (HR)- Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Pekanbaru H Darnil menyayangkan Sekolah Menengah Pertama Negeri 40 Panam diduga memungut uang masuk sekolah. Hal itu mencoreng dunia pendidikan di Kota Bertuah.
"Sesuai informasi, pihak Disdik harus mengusut tuntas laporan masyarakat. Apalagi permintaan kepsek tersebut dinyatakan dengan surat pernyataan. Padahal orang tua siswa tak sanggup membayarnya. Jelas ini kita sayangkan. Kenapa bisa terjadi terus menerus. Padahal anggaran pendidikan sudah kita anggarkan di APBD Pekanbaru. Tapi kenapa masih saja ada oknum yang nekat meminta. Kita minta ini diusut tuntas," tegas Darnil, Senin (3/8).
Ia juga meminta, harus ada efek jera bagi oknum yang bermain meminta sejumlah uang kepada siswa. Artinya, Dinas Pendidikan (Disdik) harus memberi sanksi tegas terhadap oknum yang bermain tersebut. Sebab jika dibiarkan, dunia pendidikan akan tercoreng terus menerus.
Salah seorang orang tua yang minta namanya dirahasiakan mengatakan, anaknya sudah masuk
dan belajar di SMPN 40 Panam, namun oknum kepala sekolah tetap menagih uang masuk sekolah. Padahal, ia tak sanggup memberikan uang seperti yang dipatok oknum tersebut.
Uang yang ditagih oknum kepala sekolah tersebut, tidak tahu untuk apa. Uang tersebut untuk pelicin. Orang tua siswa yang dimintanya sekitar 7 orang, karena siswa masuk belakangan. "Saya sudah titipkan amplop berisi uang ke Kepsek di sekolah itu. Tapi katanya kurang, harus ditambah menjadi Rp2,5 juta," kata orang tua siswa, Senin (3/8).
Dia menceritakan, uang pelicin Rp 2,5 juta tersebut sudah tawar menawar dari harga yang dipatok sekolah awalnya Rp 3,5 juta.
"Saya langsung jumpa Kepsek tersebut, dia yang menyebutkan uang itu harus dibayar Rp 2,5 juta. Karena kurang, saya disuruh buat surat pernyataan bahwa harus melunasi Rp 2,5 juta. Saya tidak sanggup,"aku nya pada wartawan kemarin.***