PADANG (HR)-Musibah penerbangan kembali terjadi. Kali ini, menimpa pesawat Citilink QG970 tujuan Jakarta-Padang. Di tengah hujan lebat yang mendera Kota Padang, Sumatera Barat, roda pesawat tergelincir saat mendarat di runway 33 di Bandara Internasional Minangkabaru, Minggu (2/8) sekitar pukul 19.50 WIB.
Akibat insiden itu, pesawat dengan nomor registrasi PK-GQG jenis Airbus A320 itupun tergelincir hingga ke luar dari landasan pacu. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Sebanyak 174 penumpang berikut kru pesawat semua dalam kondisi selamat. Namun dua penumpang terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami syok.
"Tidak ada korban jiwa semua selamat, meski ada juga penumpang yang pingsan. Semua sudah dievakuasi pihak bandara," ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbar, Amran, melalui sambungan telepon Minggu malam.
Untuk kesimpulan sementara, musibah itu diindikasi akibat cuaca buruk sehingga membuat pesawat hard landing dan mengakibatkan salah satu ban pecah hingga tergelincir keluar runway 33 atau ke sisi kiri landasan.“Untuk penyebab ini kita akan menunggu pihak KNKT terlebih dahulu. Apakah tergelincir ini
Citilink benar disebabkan oleh hujan, atau dari pesawat, pilot atau pun bandara. Itu nantinya akan dilakukan pihak KNKT,” jelas Amran.
Ditanya terkait evakuasi badan pesawat, dikatakan Amran pihaknya masih menunggu koordinasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Evakuasi kita tunggu KNKT dulu,” imbuhnya.
Akibat kejadian ini, kata Amran, empat penerbangan dibatalkan. Penerbangan yang dibatalkan ini dari maskapai Garuda, Lion Air, Sriwijaya Air dan Citilink. “Bandara akan tutup hingga evakuasi badan pesawat selesai. Itu perintah dari pusat,” terangnya.
Amran sendiri belum bisa memastikan sampai pukul berapa evakuasi ini selesai hingga Bandara dibuka kembali. “Yang jelas kita ikuti perintah pusat, kalau tutup kita tutup dan kalau sudah ada instruksi untuk dibuka kembali baru kita buka,” imbuhnya.
Suasana mencekam di dalam kabin pesawat saat peristiwa itu terjadi, diungkapkan salah seorang penumpang Citilink QG-970, Pinto Janir. Di dalam jejaring sosial, ia menceritakan bagaimana mencekam dan menakutkan suasana di dalam kabin. Peristiwa itu membuat ia merasakan maut sudah nyaris datang menjemputnya. Namun ia juga bersyukur masih bisa selamat dalam musibah itu.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Padang dari siang hingga malam kemarin, telah diprediksi Badan Meteorologi Klimatologo dan Geofisika (BMKG) Tabing, Padang.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi BMKG Padang, Budi Iman Samiaji, tanda-tanda hujan deras akan mengguyur Kota Padang memang telah terlihat semenjak pukul 11.00 WIB. Dimana sudah terbentuk awan hitam pekat di atas langit Kota Padang. “Hujan deras memang sudah kita prediksi dari siangnya, dimana awan hitam pekat yang sudah terlihat sejak siang,” terangnya.
DM Citilink di Padang, M.Sugiarto belum memberikan keterangan secara terperinci soal insiden pesawat tersebut. Ia mengakui pesawat tersebut tergelincir dan seluruh korban sudah ditangani pihaknya.
Namun Corporate Secretary Citilink, Benny Butar Butar, saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden itu. "Semua penumpang, 174 penumpang selamat. Tapi dua orang harus dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kaget atau shock," ungkapnya.
Ditambahkannya, akibat tergelincir, roda pesawat bagian depan keluar dari landasan pacu dan masuk ke rumput. Menurut Benny, kejadian itu sudah dilaporkan kepada Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga tadi malam, pihaknya terus berupaya memindahkan badan pesawat ke tepi landasan. Hal itu supaya penerbangan lain tidak sampai terganggu. (h/mg-isr/mg-isq, dtc)